Prospek Sesbania rostrata sebagai Pupuk Hijau pada Padi Sawah

dc.contributor.authorEndang Suhartatik
dc.date.accessioned2025-09-12T02:42:44Z
dc.date.available2025-09-12T02:42:44Z
dc.date.issued2010-12-16
dc.descriptionBuletin IPTEK Tanaman Pangan berusaha menyediakan informasi berbagai aspek teknologi tanaman pangan agar dapat memperluas pengetahuan dan wawasan pembacanya. Bahasan topik yang aktual selalu diupayakan, namun nampaknya partisipasi dari pakar yang terkait masih belum sebanyak yang kita harapkan. Oleh karena itu, Redaksi mengundang para pakar dan ahli berbagai bidang tanaman pangan untuk ikut berkontribusi pemikiran dan pengetahuan, yang didukung oleh literatur, guna dipublikasikan pada Buletin IPTEK tahun 2010.
dc.description.abstractPupuk hijau merupakan pupuk organik yang berasal dari tanaman, dibenamkan ke tanah sewaktu masih hijau atau setelah dikomposkan, diutamakan dari jenis legum karena mengandung N relatif tinggi. Sesbania mempunyai kemampuan untuk tumbuh di lahan masam, lahan salin, dan dalam kondisi tergenang maupun kering. Sesbania rostrata termasuk tanaman kacang-kacangan yang mampu membentuk bintil akar dan bintil pada batang, bersimbiosis dengan Azorhizobium caulinodans yang dapat menambat N dari udara, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Kontribusi N asal bintil batang dari tanaman berumur 8 minggu adalah sekitar 23% dari total fiksasi N tanaman. Biomas yang dihasilkan cukup tinggi, ditentukan oleh populasi tanaman, umur tanaman saat panen, dan jenis tanah. Jumlah N yang diikat oleh S. rostrata pada populasi 500.000 tanaman/ha, pada umur 55 hari adalah 240 kg N/ha pada musim kemarau dan 286 kg N/ha pada musim hujan. Pada umur 13 minggu, biomas kering yang dihasilkan 17 t/ha yang mengandung 426 kg N/ha. Kulit biji S. rostrata tebal dan keras sehingga sukar berkecambah. Perendaman dengan asam sulfat pekat (96%), air mendidih atau penggosokan biji dengan ampelas efektif memecahkan dormansi biji S. rostrata. Tanaman S. rostrata agak toleran terhadap pH rendah, Al tinggi, kekeringan, kadar garam tinggi, dan genangan. Pada daerah dengan pola tanam yang intensif, S. rostrata dapat ditumpangsarikan dengan padi sawah sampai umur 35-45 hari, dan meningkatkan hasil gabah 8-23% di tanah Hidromorf Kelabu. Serapan N berasal dari pupuk oleh S. rostrata (umur 56 hari) yang ditanam secara tumpangsari adalah 25% pada pemberian 60 kg N/ha dan 32% pada pemberian 120 kg N/ha. Penyisipan S. rostrata pada tanaman padi dapat mengurangi kehilangan N dengan cara mengefisienkan penggunaan pupuk N dan menjadi sumber hara N yang bersifat komplementer terhadap pupuk N organik.
dc.identifier.issn1907-4263
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/26141
dc.language.isoid
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
dc.relation.ispartofseriesVolume 5; No 1
dc.titleProspek Sesbania rostrata sebagai Pupuk Hijau pada Padi Sawah
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
02-Endang suhartatik.pdf
Size:
78.47 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections