UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM REVITALISASI PERKAPASAN
dc.contributor.author | PAKPAHAN, Agus | |
dc.contributor.author | Deputi Meneg BUMN | |
dc.contributor.other | Deputi Meneg BUMN | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-04-25T13:28:32Z | |
dc.date.available | 2022-04-25T13:28:32Z | |
dc.date.issued | 2007 | |
dc.description | Revitalisasi perkebunan menjadikan keber-hasilan pengembangan kapas sebagai salah satu targetnya. Untuk itu, perlu melihat lebih jauh ke-berhasilan pengembangan komoditas perkebunan yang lain. Hampir semua komoditas perkebunan merupakan hasil domestikasi tanaman hasil intro-duksi dari luar negeri. Seperti contohnya karet dari Brasil, kopi dari Etiopia, kapas dari Afrika, kelapa sawit dari Afrika Barat, dan kakao dari Amerika Latin. Dengan peranan perusahaan besar beberapa komoditas perkebunan telah berkembang, contoh-nya karet, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Areal karet telah berkembang pesat dan arealnya menca-pai 3,5 juta ha. Kelapa sawit yang bermula hanya 4 pohon di Kebun Raya Bogor, saat ini telah ber-kembang menjadi miliaran pohon. Kopi dan kakao juga telah berkembang seluas jutaan hektar. Permintaan kapas cukup tinggi, tetapi meng-apa impor serat kapas masih tetap tinggi atau de-ngan kata lain mengapa kapas dalam negeri tidak berkembang? Kasus ketergantungan Amerika Seri-kat akan gula tebu dari negara-negara Asia meru-pakan contoh yang harus dikaji. Karena kenaikan harga gula, maka Amerika Serikat memutuskan untuk menggunakan ’high fructose corn syrop’ se-bagai substitusi gula pasir. Akibatnya impor gula pasir bisa ditekan. Inti revitalisasi sesungguhnya adalah menemukan strategi dalam upaya mensub-stitusi kapas mungkin dengan serat alam lainnya, dan masalah ini semestinya menjadi isu politik na-sional. Strategi revitalisasi perkapasan dalam nege-ri yang paling tepat adalah dengan menggantikan kapas eks-impor dengan kapas produksi dalam ne-geri. Dengan kata lain, pengembangan kapas harus ditingkatkan sehingga produksi kapas nasional me-ningkat, dan ketergantungan akan impor bisa dite-kan. Selain itu juga perlu dipacu upaya-upaya untuk mencari bahan subtitusi serat kapas misalnya rami. Hal ini bukanlah keputusan yang sederhana, melainkan harus menjadi keputusan nasional. | en_US |
dc.identifier.isbn | 979-8451-42-2 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15718 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 2007; | |
dc.subject | Upaya, | en_US |
dc.subject | revitalisasi, | en_US |
dc.subject | kapas | en_US |
dc.title | UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM REVITALISASI PERKAPASAN | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- MB 2 - Upaya.pdf
- Size:
- 70.31 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
- Makalah Bahasan : Lokakarya Nasional Kapas dan Rami
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: