Panduan Teknis Usahatani Ayam Kampung
Loading...
Date
2017
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
Abstract
Description
Upaya-upaya berbagai pihak untuk meningkatkan manfaat ayam lokal (ayam Kampung, Pelung, Sentul, Kedu, Merawang dan sebagainya) selama ini dilakukan terus, meskipun kebutuhan akan daging dan telur ayam terutama masyarakat perkotaan dan pinggiran kota sudah sebagian besar dipenuhi oleh telur dan daging ayam unggul (ras impor), yang tetuanya diimpor.
Ayam lokal yang produktifitas telurnya masih di bawah 100 butir per ekor per tahun dan yang tumbuh kurang dari 1 kg per ekor pada umur 12 minggu, rupanya masih dibutuhkan para konsumen baik itu di perkotaan, di pinggiran kota bahkan di pedesaan. Fungsinya memang bukan sebagai bahan pangan pokok, tetapi merupakan pangan tambahan dalam hidangan pokok dan sajian-sajian khas, yang disebabkan oleh rasa yang khas. Harga per satuan produknya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga per satuan produk ayam ras impor.
Pedesaan memiliki lingkungan yang cocok untuk pemeliharaan ayam lokal, bahkan hampir di setiap keluarga di pedesaan memiliki sejumlah ayam lokal yang dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan (sebagai tabungan, tambahan protein hewani untuk keluarga, sajian khusus pada acara-acara perayaan, tambahan pendapatan, dan sebagainya).
Dalam buku saku ini dikemukakan berbagai kemungkinan upaya-upaya yang dapat diaplikasikan dalam meningkatkan manfaat ayam Kampung, sebagai salah satu bangsa ayam lokal di Indonesia, dalam berbagai kondisi tatalaksana pemeliharaan. Analisis ekonomi yang didasarkan pada harga saat itu, dikemukakan untuk memberikan gambaran sampai sejauh mana usahatani ini menguntungkan sehingga dapat memberikan suatu dasar pertimbangan kepada setiap calon peternak. Berbagai macam pemanfaatan produk yang mungkin dapat diperoleh dari ayam Kampung dikemukakan sebagai segmen usahatani yang mungkin dijadikan sebagai cabang usahatani ayam Kampung, disamping segmen produksi. Saran-saran pengelolaan kelompok usaha bersama dikemukakan dalam batasbatas teori kelembagaan, yang tentunya perlu dipraktikan sambil berjalan (learning by doing) dengan berbagai perbaikan dalam pelaksanaannya, karena keberhasilan usaha kelompok ini akan sangat tergantung pada kehandalan para pengelolanya.
Keywords
Peternakan, Ayam Kampung, Usahatani