Penerapan Mekanisasi Pada Usahatani Padi Dalam Rangka Mengatasi Kelangkaan Tenaga Kerja Dan Mendukung Tanam Serempak di Jawa Tengah

dc.contributor.authorPrasetyo, Teguh
dc.contributor.authorSetiani, Cahyati
dc.contributor.authorJauhari, Sodiq
dc.date.accessioned2023-06-07T03:43:47Z
dc.date.available2023-06-07T03:43:47Z
dc.date.issued2015-08-06
dc.description.abstractUsahatani padi di lahan sawah intensif memerlukan inovasi teknologi, salah satunya adalah penggunaan benih padi VUB. Umur tanaman padi dengan menggunakan benih VUB relatif pendek, sehingga mensyaratkan periode kerja pengolahan lahan, saat tanam, pemeliharaan, dan panen harus dikerjakan dalam waktu singkat dan serempak. untuk mengatasi hal tersebut diperlukan mekanisasi pertanian dalam usahatni padi. Untuk mengetahui penggunaan mekanisasi pada usahatani padi dalam mengatasi kelangkaan tenaga kerja dan mendukung tanam serempak telah dilakukan pengkajian. Pengkajian dilakukan di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Lokasi pengkajian ditetapkan di blok III seluas 5 ha yang dikuasai oleh 22 orang petani yang tergabung dalam Kelompok Tani ”Tani Mulyo III”. Lokasi tersebut merupakan daerah sentra produksi padi, dengan pola tanam padi-padi-padi. Metode yang digunakan adalah membandingkan penggunaan mekanisasi pertanian secara penuh dalam sistem usahatani padi seperti transplanter, traktor, power sprayer, dan mesin panen dengan manajemen eksisting. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ada tiga jenis sistem pengupahan tenaga kerja diluar keluarga untuk usahatani padi di lokasi pengkajian yaitu upah borongan, upah waktu, dan upah premi. Upah tenaga kerja untuk kegiatan usahatani padi relatif tinggi, pada manajemen usahatani eksisting rata-rata sebesar Rp 6.230.000,-/ha, sedangkan pada manajemen usahatani padi menggunakan mekanisasi secara penuh sebesar Rp 5.660.000,-/Ha. Biaya tenaga kerja tertinggi pada manajemen usahatani eksisting maupun dengan mekanisasi pertanian secara penuh adalah pada saat pengolahan lahan, tanam, dan panen. Dari aspek waktu dapat meningkatkan efisiensi sebesar 25,86%-27,55%, dari aspek biaya dapat meningkatkan nilai efisiensi sebesar 11,71%, dan dari aspek jumlah orang kerja dapat meningkatkan efisiensi sebanyak 45,07 %. Pendapatan usahatani padi yang menerapkan manajemen eksisting di lokasi penelitian adalah sebesar Rp. 21.547.600,-/ha/musim tanam dengan R/C rasio sebesar 3,22. Pada petani yang menerapkan manajemen usahatani dengan mekanisasi pertanian secara penuh, pendapatan yang diperoleh rata-rata sebanyak Rp 25.638.800,-/ha/ musim tanam dengan R/C rasio sebesar 3,84.
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/20306
dc.language.isoid
dc.publisherBalai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi
dc.titlePenerapan Mekanisasi Pada Usahatani Padi Dalam Rangka Mengatasi Kelangkaan Tenaga Kerja Dan Mendukung Tanam Serempak di Jawa Tengah
dc.title.alternativeProsiding Temu Teknologi Padi 2015. Buku 2
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
11. Penerapan Mekanisasi Pada Usahatani Padi Dalam Rangka Mengatasi Kelangkaan Tenaga Kerja & Mendukung Tanam Serempak di Jateng - Teguh P,.pdf
Size:
225.5 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: