Model pembangunan pertanian kawasan perbatasan antar negara Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar
dc.contributor.author | Burhansyah, Rusli | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-04T07:45:25Z | |
dc.date.available | 2021-03-04T07:45:25Z | |
dc.date.issued | 2014-08 | |
dc.description | Salah satu kawasan perbatasan yang sedang berkembang yakni perbatasan kabupaten Sambas melalui pintu masuk Aruk-Biawak dan pintu rnasuk Paloh. Sejak tahun 2012 PLB Aruk Biawak telah dibuka secara resmt. Kegiatan ekonomi masvarakat perbatasan Kecamatan Sajingan Besar lebih banyak terkonsentrasi pada sektor pertanian. Sekitar 54,95 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berasal dari sektor pertanian (BPS Kabupaten Sambas, 2012) Sektor pertanian di kawasan perbatasan ini meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Usahatani yang mendominasi adalah padi sawah, perkebunan karet, kelapa dalam, kakao (coklat) dan lada. Permasalahan yang dihadapi masyarakat perbatasan antara lain; kesenjangan pendapatan, keterbatasan prasarana wilayah dan sosial, dan berkernbangnya kegiatan ilegal (penyeludupan dan perdagangan manusia). Ada dua perbedaan yang rnencolok yakni tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Perbandingan income per capita dlantara kedua Kalimantan Barat dengan Serawak sebesar US$ 300 : US$ 4.000 (Studi BPPT, 2000). Selain itu, tingkat pendidikan di Malaysia jauh lebih tinggi. Sedangkan di daerah perbatasan Kalimantan Barat, lebih dari 240 ribu orang penduduk masih buta huruf (Husnadi, 2006). | en_US |
dc.description.abstract | Permasalahan pada masyarakat perbatasan antara lain; kesenjangan pendapatan, keterbatasan prasarana wilayah dan sosial, dan berkembangnya kegiatan ilegal (penebangan liar, penyeludupan dan perdagangan manusia). Salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan pendapatan tersebut rnelalui peningkatan pendapatan yang dicapai dengan pendekatan model pembangunan pertanian kawasan perbatasan Sajingan Besar. Tujuan penelitian ini adalah rnelihat kondisi awal (benchmark) dan model pengernbangan pertanian di wilayah perbatasan kabupaten Sambas. Metoda Analisis yang digunakan PRA, Benchmarking, Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga. Pemilihan komoditas berdasarkan kelas kesesuaian lahan, eksistensi, dan keragaan komoditas, Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas yang bisa dikembangkan antara lain; padi, karet, babi, ayam buras, dan ikan • tawar. Transformasi pendapatan dari Rp 23 juta/kk/tahun (646 US$/kapita/tahun) menuju Rp 40 juta/kk/tahun (1.113 US$/kapita/tahun) dapat tercapai apabila prakondisi yang dibutuhkan antara lain; sistem agrobisnis, SDM petani, pendampingan, perencanaan, impelernentasi. Koordinasi dan sinergi antar badan /dinas terkait berjalan harmonis agar pelaksaanaan program pengernbangan pertanian kawasan perbatasan dengan pendekatan model kawasan Agropolitan Sajingan Besar berjalan dengan baik. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-1415-93-4 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11707 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | BBP2TP | en_US |
dc.subject | Kesenjangan pendapatan, model pembangunan pertanian, transformasi, koordinasi | en_US |
dc.title | Model pembangunan pertanian kawasan perbatasan antar negara Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar | en_US |
dc.type | Book | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- Model pembangunan pertanian kawasan perbatasan antar negara Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar.pdf
- Size:
- 18.95 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: