Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Mutu Gelatin Ceker Ayam Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)
Loading...
Date
2022
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
Abstract
Gelatin merupakan produk turunan protein yang berasal dari hidrolisis parsial serat kolagen yang terdapat pada kulit dan tulang hewan. Mengingat sebagian besar gelatin yang dipasarkan di dunia diproduksi dari daging, tulang, dan kulit babi, maka perlu dilakukan eksplorasi sumber gelatin halal. Tujuan kajian ini untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap mutu gelatin ceker ayam dibandingkan dengan sifat gelatin komersial berdasarkan SNI mutu gelatin. Kajian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan, dengan perlakuan metode pengeringan (x1: oven pengering lorong atau x2: spray dryer). Hasil analisis dibandingkan dengan gelatin komersial dan SNI 06-3735-1995 tentang mutu dan cara uji gelatin. Metode pengeringan mempengaruhi karakteristik kimia gelatin ceker ayam, tetapi tidak mempengaruhi secara nyata karakteristik fisik dan residu logamnya. Gelatin yang dikeringkan dengan oven pengering lorong pada suhu 50-55oC memiliki karakteristik yang sesuai dengan SNI gelatin, yaitu larut dalam air panas suhu 80oC, bau normal, dan rasa normal. Gelatin ceker ayam ini mengandung kadar air 11,14%; abu 1,08%; protein 78,40%; lemak 2,56%; karbohidrat by difference 6,83 %; timbal (Pb) 1,62 ppm; tembaga (Cu) 3,46 ppm; dan seng (Zn) 12,62 ppm. Adapun kandungan cadmium (Cd), merkuri (Hg), arsen (As) dan sulfit tidak terdeteksi. Apabila dibandingkan dengan gelatin komersial dan SNI Gelatin (SNI 06- 3735:1995), maka gelatin ceker ayam berpotensi untuk dieksplor sebagai alternatif sumber bahan baku gelatin.