Bioekologi Virus Sebagai Dasar Strategi Pengendalian Kerdil Hampa dan Kerdil Rumput Pada Padi
dc.contributor.author | Nuryanto, Bambang | |
dc.contributor.author | Suprihanto | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-11-10T02:16:22Z | |
dc.date.available | 2022-11-10T02:16:22Z | |
dc.date.issued | 2015-10 | |
dc.description | 11 hlm.; 5 tabel | en_US |
dc.description.abstract | Penyakit virus kerdil pada padi yang ditularkan wereng cokelat, di Indonesia dikenal dengan penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput. Kedua penyakit berkembang dan menyebar hampir di seluruh pertanaman padi di Pulau Jawa pada tahun 2010. Perkembangan pesat penyakit seiring dengan meladaknya populasi wereng cokelat. Penelitian tentang bioekologi virus perlu dilakukan untuk menyusun strategi pengendalian ke dua penyakit tersebut. Penelitian dilakukan di rumah kaca lingkup proteksi tanaman Balai Besar penelitian Tanaman Padi pada musim tanam 2013. Penelitian diawali dengan pengambilan populasi wereng dan inokulum tanaman sakit dari lahan sawah pertanaman petani, kemudian diperbanyak di rumah kaca. Penelitian meliputi uji efektivitas instar dan populasi lapang wereng sebagai penular virus. Efektivitas penularan pada tanaman yang terinfeksi ganda virus. Efektivitas berbagai stadia tanaman padi sebagai sumber inokulum virus dan uji ketahanan beberapa varietas padi terhadap kedua penyakit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa wereng cokelat instar 2 dan 3 dibanding wereng instar 4, mempunyai potensi lebih besar menularkan virus kerdil hampa dan kerdil rumput. Populasi wereng dari Klaten lebih efektif menularkan penyakit dibanding populasi wereng dari Subang dan Sleman. Penyakit kerdil hampa lebih mudah ditularkan dari pada penyakit kerdil rumput. Sumber inokulum penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput yang berasal dari stadium vegetatif tanaman sakit, mengandung virus yang lebih mudah untuk ditularkan. Varietas Cilamaya Muncul dan Inpari 13 menunjukkan tahan terhadap penyakit kerdil hampa, sedangkan Inpari 30 tahan terhadap penyakit kerdil rumput. Wereng cokelat yang mengandung virus, bila semakin lama/banyak dipaksa melakukan inokulasi mengakibatkan makin sedikit menularkan penyakit pada tanaman yang diinokulasi. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18019 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi | en_US |
dc.subject | KERDIL HAMPA | en_US |
dc.subject | KERDIL RUMPUT | en_US |
dc.subject | PENULARAN | en_US |
dc.subject | VIRUS | en_US |
dc.subject | WERENG COKELAT | en_US |
dc.title | Bioekologi Virus Sebagai Dasar Strategi Pengendalian Kerdil Hampa dan Kerdil Rumput Pada Padi | en_US |
dc.title.alternative | Prosiding Semnas 2014(Buku 1) – Inovasi Teknologi Padi Mendukung Pertanian Bioindustri | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- 39. Bioekologi Virus Sebagai Dasar Strategi Pengendalian Kerdil Hampa Dan Kerdil Rumput Pada Padi - Bambang Nuryanto dan Suprihanto.pdf
- Size:
- 60.95 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: