BIODIVERSITI RAWA

dc.contributor.authorMukhlis, M.Noor, M.Alwi, M. Thamrin, D. Nursyamsi, Haryono
dc.date.accessioned2019-01-23T03:49:03Z
dc.date.available2019-01-23T03:49:03Z
dc.date.issued2014-04
dc.description.abstractRawa, pangan, dan energi merupakan tema yang paling banyak diperbincangkan akhir-akhir ini ditengah semakin menyempitnya lahan pertanian karena konversi lahan dan semakin beratnya memenuhi kebutuhan pangan dan energi dengan jumah populasi penduduk yang akan mencapai seperempat milyar (251 juta) jiwa pada tahun 2015. Lahan rawa yang luasnya 33,43 juta ha dan tersebar di 17 provinsi diharapkan dapat sebagai penggerak dan pendorong perekonomian masing-masing di wilayahnya. Pemerintah sejak tahun 1969 telah menginisiasi pembukaan lahan rawa yang sekarang mencapai sekitar 2,27 juta hektar terintegrasi dengan program transmigrasi dan sekitar 3,0 juta hektar yang yang dibuka oleh masyarakat secara swadaya untuk budidaya padi, kelapa, dan karet. Masih luas lahan rawa kita yang belum terjamah dari sekitar 9-10 juta hektar yang sesuai untuk pertanian diperkirakan 7,26 juta hektar yang belum dimanfaatkan dan dioptimalkan. Kedudukan dan peran sektorpertanian sekalipun rnasih sering dipandang "sebelah mata" karena perkembangannya yang kurang menonjol dalam tahuntahun terakhir ini akibat berbagai masalah. namun dalam krisis ekonomi yang lalu terbukti telah mengalami pertumbuhan yang cukup baik dibandingkan dengan lainnya seperti industri dan jasa mengalami pertumbuhan menurun. Sumbangan pertanian dalam pembangunan nasional mempunyai pengaruh sangat signifikan terhadap perkembangan sosial politik dan kesejahteraan masyarakat karena besarnya jumlah penduduk yang bergerak pada bidang pertanian ini dan luasnya pengaruh produksi pertanian terhadap tingkat infasi, seperti beras, palawija dan sayuran .. Lahan rawa ke depan dapat sebagai LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI karena mempunyai potensi dan kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas dari padi, palawija dan sayuran sampai perkebunan seperti karet, kelapa dan kelapa sawit. Paling tidak 0,5 juta hektar lahan rawa yang ditanami padi setiap tahun dapat menghasilkan produksi 1,0-1,5 juta ton gabah/tahun dan 1,5 juta hektar yang ditanami kelapa sawit menghasilkan produksi 20-30 juta ton tandan segar/tahun. Ini merupakan sumbangan nyata, belum termasuk ternak dan ikan baik yang tersedia alami maupun yang dibudidayakan, dan berbagai keaneragaman hayati lainnya seperti mikroba, makro fauna, serangga, dan musuh alaminya, serta gulma sebagai sumber pakan dan energi bagi makhluk lainnya yang hidup di lahan rawa. Peluang pengembangan lahan rawa sebagai lahan lumbung pangan dan energi (bioenergi) mempunyai beberapa faktor pendukung antara lain: I. Ketersediaan inovasi teknologi dengan penataan lahan, perbaikan budidaya, perbaikan sifat-sifat tanah, serta pemilihan komoditas dan varietas dapat memberikan hasil yang baik, 2. Ketersediaan air apabila dikelola dengan konservasi yang baik dapat dipenuhi sepanjang tahun dan dapat menekan emisi gas rumah kaca, 3. Aksesjalan, khususnyajalan darat sebagian sudah cukup tersedia bahkan sebagian lahan terletak di pinggiran kota/jalan raya.en_US
dc.identifier.isbn978-602-1520-75-8
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6429
dc.publisherIarrd Pressen_US
dc.subjectBIODIVERSITI RAWA Eksplorasi, Penelitian dan Pelestariannyaen_US
dc.titleBIODIVERSITI RAWAen_US
dc.title.alternativeEksplorasi, Penelitian dan Pelestariannyaen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
file tunggal.pdf
Size:
164.44 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections