Isolasi dan Seleksi Mikroba Diazotrof Endofitik d Penghasil Zat Pemacu Tumbuh pada Tanaman Padi dan Jagung
dc.contributor.author | Susilowati ...[at al], Dwi N. | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-25T07:32:45Z | |
dc.date.available | 2021-03-25T07:32:45Z | |
dc.date.issued | 2003-12 | |
dc.description.abstract | Sejumlah bakteri endofit diketahui memiliki potensi yang nyata dalam menambat N2 udara (diazotrof) dan menghasilkan zat pemacu tumbuh AIA. Telah diperoleh sebanyak 142 isolat bakteri endofitik yang terdiri dari 95 isolat bakteri endofitik asal tanaman padi dan 47 isolat asal tanaman jagung hasil isolasi dari daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Berdasarkan hasil seleksi dalam hal menambat N2 udara dan menghasilkan AIA diperoleh 5 isolat bakteri endofitik padi unggul, yaitu BCr 1.2 (AIA 4,530 ppm), BCbd 1.3 (AIA 5,363 ppm; menambat N2 0,0116 umol/jam/tabung), APK 2.4 (AIA 2,818 ppm; menambat N2 2,683 umol/jam/tabung), BCr 2.3 (AIA 1,539 ppm; menambat N2 1,9495 umol/jam/tabung), dan BCr 2.1 (AIA 1,730 ppm; menambat N2 1,280 umol/jam/tabung). Selain itu, telah terseleksi 5 isolat bakteri endofitik unggul tanaman jagung, yaitu JCbd 2.1 (AIA 5,897 ppm; menambat N2 0,059 umol/jam/tabung), JCmg 3.3 (menambat N2 0,039 umol/jam/tabung), JKW 1.1B (AIA 1,036 ppm), JSHC 2.4 (menambat N2 s 0,219 umol/jam/tabung), dan JLkCN 2.3 (AIA 0,677 ppm; menambat N2 0,469 umol/jam/tabung). Inokulasi bakteri endofitik jagung pada skala laboratorium ternyata mampu meningkatkan perkembangan secara visual akar utama dan serabut tanaman jagung. Inokulasi bakteri diazotrof endofitik isolat JCBd 2.1 dan JLkCN 2.3 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol. Namun, perlakuan inokulasi ternyata tidak berbeda nyata pada pertumbuhan diameter batang, jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot kering akar, kadar klorofil, dan kadar N. Pemberian dosis pupuk N anorganik pada taraf N1 (Dosis 25%), tidak berbeda nyata dengan kotrol NO (Tanpa N), tetapi pada N2 (Dosis 50%), N3 (Dosis 75%), dan N4 (Dosis 100%) berpengaruh nyata terhadap kadar N di dalam tanaman bila dibandingkan dengan kontrol NO (Tanpa N). Namun, perlakuan tersebut tidak berbeda nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan kadar klorofil. Dan tidak ada interaksi antara pemberian inokulasi dan beberapa taraf pupuk N. | en_US |
dc.identifier.isbn | 979-3919-00-0 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12253 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.subject | Isolasi, seleksi, diazotrof endofitik, padi, jagung | en_US |
dc.title | Isolasi dan Seleksi Mikroba Diazotrof Endofitik d Penghasil Zat Pemacu Tumbuh pada Tanaman Padi dan Jagung | en_US |
dc.type | Article | en_US |