Varietas Unggul Padi Untuk Rakyat mendukung Swasembada Beras Berkelanjutan
Loading...
Date
2011-12-09
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Abstract
Di Indonesia, padi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena selain sebagai makanan pokok sebagian besar penduduk juga menjadi sumber perekonomian jutaan petani di pedesaan. Dengan demikian menjadi sangat wajar jika program peningkatan produksi padi selalu mendapat prioritas utama dalam pembangunan pertanian. Bahkan pemerintah sejak beberapa waktu yang lalu telah mencanangkan swasembada beras berkelanjutan sebagaimana tercermin dari program empat sukses Kementerian Pertanian.
Di sisi lain, kenyataan di lapangan menunjukkan upaya peningkatan produksi padi dihadapkan kepada berbagai masalah. Selain konversi lahan sawah yang belum teratasi sepenuhnya, kini perubahan iklim juga telah menjadi kenyataan yang perlu dicarikan jalan keluarnya agar tidak mengganggu ketahanan pangan nasional. Dampak perubahan iklim yang dirasakan di sektor pertanian adalah tingginya curah hujan dalam periode tertentu, yang menyebabkan banjir sehingga berpotensi merendam areal pertanaman. Dalam periode yang lain, terjadi kemarau panjang yang menyebabkan pertanaman padi terancam kekeringan. Perubahan iklim juga berdampak terhadap perubahan pola tanam yang memicu perkembangan hama dan penyakit tanaman. Hama wereng batang coklat (WBC), misalnya, beberapa waktu yang lalu telah merusak sebagian pertanaman padi dengan kerugian yang cukup besar.
Badan Litbang Pertanian terus berupaya menghasilkan teknologi melalui penelitian untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani dalam berproduksi. Teknologi yang telah berkontribusi nyata dalam mengatasi masalah di lapangan adalah varietas unggul. Selain berdaya hasil tinggi, varietas unggul yang dihasilkan umumnya tahan terhadap hama penyakit utama dan beberapa di antaranya toleran rendaman dan kekeringan. Hingga tahun 2011, Badan Litbang Pertanian telah melepas 231 varietas unggul padi, sebagian besar merupakan padi sawah irigasi yang menjadi tulang punggung pengadaan produksi padi nasional. Beberapa varietas unggul padi sawah yang populer di petani antara lain IR64 dan Ciherang. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua varietas unggul ini sudah mulai patah ketahanannya terhadap hama dan penyakit utama. Kini, sebagian lahan sawah di sentra produksi sudah ditanami petani dengan varietas unggul Inpari 13 yang diketahui tahan terhadap hama WBC. Selain varietas unggul padi sawah irigasi, Badan Litbang Pertanian juga telah melepas sejumlah varietas unggul padi gogo dan padi lahan rawa. Pengembangan berbagai varietas unggul baru ini diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan produksi padi menuju swasembada beras berkelanjutan pada 2014.
Publikasi ini berisi informasi tentang kondisi perpadian nasional dewasa ini, peranan varietas unggul dalam meningkatkan produksi padi terkait dengan dampak perubahan iklim, dan pengembangan varietas unggul baru dengan melibatkan berbagai steakholder, terutama petani, penyuluh pertanian, dan penentu kebijakan, baik di pusat maupun daerah, dan penyediaan benih sumber dalam menudukung upaya peningkatan produksi padi nasional.