Produksi Kalus Embriogenik dan Regenerasinya Setelah Seleksi In Vitro dengan Al dan pH Rendah pada Tanaman Padi
No Thumbnail Available
Date
2002-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi nasional padi adalah dengan memanfaatkan lahan masam yang tersedia cukup luas di luar Pulau Jawa. Pada lahan tersebut ditemukan masalah cekaman lingkungan, yaitu tingkat ke-masaman yang tinggi, ketersediaan hara N, P, K, Ca, Mg, dan Mo yang rendah serta konsentrasi Al dan Mn yang mencapai tingkat beracun. Pendekatan yang efisien dan ramah lingkungan untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan memperbaiki kultivar tanaman terhadap cekaman lingkungan, akan tetapi varietas yang tahan jumlahnya masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh nomor-nomor baru tanaman padi yang mempunyai sifat ketahanan terhadap toksisitas Al dan pH rendah. Perlakuan yang diuji adalah jenis varietas T-309 dan Rojolele dan konsentrasi aluminium (0, 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm). Seleksi dilakukan pada 3 tahap, yaitu tahap regenerasi, embrio, dan kalus. Rancangan disusun secara faktorial dalam rancangan lingkungan acak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua varietas mempunyai respon yang sama pada semua jenis media yang digunakan. Pada perlakuan komposisi media, MS + 2,4-D 2 mg/l + casein hidrolisat 3 g/l lebih banyak membentuk nodul bakal mata tunas dibandingkan dengan media lainnya. Regenerasi eksplan setelah perlakuan seleksi menunjukkan bahwa pada umumnya kedua jenis varietas dapat beregenerasi pada semua perlakuan seleksi yang diberikan kecuali pada konsentrasi Al 500 ppm. Seleksi pada tahap kalus, regenerasi dan embrio menunjukkan hasil yang sama, yaitu semakin me-ningkat konsentrasi Al maka daya regenerasi eksplan makin menurun. Seleksi pada tahap regenerasi dan embrio, daya regenerasi antara T-309 dan Rojolele tidak berbeda nyata kecuali pada seleksi tahap kalus persentase regenerasi T-309 (47,76%) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan Rojolele (15,38%).
Description
Keywords
Oryza sativa, seleksi in vitro, lahan masam, aluminium