HIDROLOGI
dc.contributor.author | Anwar, Khairil | |
dc.contributor.author | Mawardi | |
dc.contributor.other | Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-02-16T06:44:19Z | |
dc.date.available | 2022-02-16T06:44:19Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.description.abstract | Rawa merupakan kawasan wadah air yang berada di daerah relatif datar atau cekungan, di dalam kawasan tersebut terdapat tanah mineral, salah satunya adalah tanah/lahan sulfat masam (PP Rawa, 2013). Lahan sulfat masam merupakan tanah mineral hasil endapan laut (marin), mengandung senyawa pirit (FeS2) pada kedalaman hingga 100 cm dari permukaan tanah, karena itu lahan tersebut umumnya berada di kawasan yang masih dipengaruhi pasang surut air laut (Anwar, 1995; Subagyo, 2006). Perubahan tinggi muka air laut memengaruhi gerakan air sungai utama yang bermuara ke laut dan badan-badan air yang bermuara ke sungai utama. Karakter air pasang surut sangat memengaruhi karakteristik lahan, baik ditinjau dari segi aspek air maupun aspek tanah. Selain itu adanya dinamika tinggi muka air sungai/saluran mengikuti dinamika muka air di laut memengaruhi kuantitas dan kualitas air pada suatu titik pengukuran. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14857 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balittra | en_US |
dc.subject | HIDROLOGI | en_US |
dc.title | HIDROLOGI | en_US |
dc.type | Article | en_US |