KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) INPARA 3 DAN INPARA 5 DI LAHANPASANG SURUTPROVINSI JAMBI
dc.contributor.author | Bobihoe, Julistia | |
dc.contributor.author | Endrizal, Endrizal | |
dc.contributor.other | BPTP Jambi | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-02-20T01:38:13Z | |
dc.date.available | 2019-02-20T01:38:13Z | |
dc.date.issued | 2016-05-31 | |
dc.description.abstract | Provinsi Jambi mempunyai lahan rawa seluas 684.000 ha dan yang punya potensi untuk pengembangan pertanian 206.832 ha dan lahan lebak 40.521 ha. Untuk mendukung pengembangan tanaman pangan dilahan rawa, Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan paket teknologi untuk mendukung usahatani atau agribisnis di lahan rawa dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Diantara komponen teknologi yang sangat mendukung peningkatan produksi adalah varietas unggul yang adaptif dengan sistem tanam jajar legowo di lahan rawa yaitu varietas Inpara 3 dan Inpara 5. Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Desa Teluk Ketapang Kec. Senyerang Kab. Tanjung Jabung Barat. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret – Oktober 2013. Tujuan kegiatan pengkajian adalah ; 1). Melihat keragaan varietas Inpara 3 dan Inpara 5 di lahan rawa pasang surut, 2) Meningkatkan produksi padi di lahan rawa pasang surut dengan menggunakan VUB padi Inpara 3 dan Inpara 5. Kegiatan dilaksanakan pada luasan 2 ha., dengan menerapkan teknologi budidaya padi dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi lahan pasang surut. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pertumbuhan varietas Inpara 3 dan Inpara 5 lebih baik dibandingkan dengan varietas IR 42, dan Cisokan. Produksi varietas Inpara 3 adalah 6,7 ton/ha dan Inpara 5 adalah 5,5 ton/ha, sedangkan produksi padi varietas IR 42 dan Cisokan masing-masing 3,5 t/hadan 4,0 t/ha. Dari hasil analisis usahatani, varietas Inpara 3 dapat memberi keuntungan Rp. 16.025.000/ha dan Inpara 5 Rp. 11.425.000/ha dengan B/C Ratio masing-masing 1,48 dan 1,08, sementara varietas IR42 memberi keuntungan hanya Rp. 4.025.000/ha dan Cisokan Rp. 6.025.000/ha dengan B/C Ratio masing-masing 0,4 dan 0,6. Dilihat dari pertumbuhan tanaman, serangan hama dan penyakit serta respon petani terlihat bahwa untuk kedepannya varietas unggul baru Inpara 3 dan Inpara 5 akan menjadi alternatif pilihan varietas yang akan dikembangkan oleh petani di lahan pasang surut sebaagai pengganti varietas IR 42, dan Cisokan. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-1276-17-4 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6515 | |
dc.publisher | BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Pengelolaan Tanaman Terpadu | en_US |
dc.subject | Lahan Rawa Pasang Surut | en_US |
dc.subject | VUB | en_US |
dc.subject | Inpara 3 | en_US |
dc.subject | Inpara 5 | en_US |
dc.subject | Produktivitas | en_US |
dc.title | KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) INPARA 3 DAN INPARA 5 DI LAHANPASANG SURUTPROVINSI JAMBI | en_US |
dc.type | Article | en_US |