Pengelolaan Sumberdaya Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan
Loading...
Date
2021-06-02
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Description
Pembangunan pertanian ke depan telah digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagai strategi terintegrasi dan landasan formal untuk bertransformasi mendukung struktur perekonomian yang produktif, mandiri dan berdaya saing. Arah pembangunan pertanian tersebut dimaknai dan akan dicapai sebagai visi pembangunan pertanian yang tertuang dalam Rencana Strategis
Kementerian Pertanian 2020-2024 yaitu: “Pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern untuk Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi untuk bertransformasi menuju pertanian modern
dalam berbagai perspektif sejalan dengan konsep dan kebijakan pembangunan pertanian modern berkelanjutan. Komitmen dan tekad tersebut akan diwujudkan sebagai pembelajaran bersama untuk melakukan transformasi ekonomi, transformasi pertanian
dan transformasi digital sekaligus tonggak penting bagi skenario Making Indonesia 4.0.
Pengertian pertanian maju bersifat dinamik progresif dalam arti terus-menerus tumbuh berkembang semakin baik dalam mewujudkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
Dalam konsep pembangunan, maju adalah prinsip perbaikan terus menerus (continuous improvement) yang didukung oleh teknologi inovatif dan invensi yang mampu merespons kebutuhan untuk perbaikan berkelanjutan melalui efisiensi sistem produksi, peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas.
Mandiri atau kemandirian mencerminkan kedaulatan atau kebebasan dalam membuat keputusan. Kemandirian bernilai intrinsik sehingga termasuk bagian dari tujuan pembangunan pertanian, dan bernilai instrumental dalam arti berfungsi sebagai
strategi atau instrumen pembangunan. Dalam konteks pembangunan pertanian, mandiri dapat dicerminkan oleh kemandirian petani, kemandirian proses pembangunan pertanian,
dan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Kemandirian dalam proses pembangunan diartikan bahwa penetapan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan
pembangunan pertanian semata-mata didedikasikan untuk kepentingan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan pertanian mengacu pada konsep Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan (TPB) dengan memperhatikan keselarasan dalam tiga aspek, yaitu sosial, ekonomi, dan biofisik/lingkungan dalam setiap kegiatan pembangunan.
Modern berarti terbaru, kekinian, dan sesuai dengan tuntutan kehidupan dalam pergaulan dunia yang terbuka. Modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.
Kata modern lazim digunakan sebagai penciri sikap dan mentalitas masyarakat yang memiliki kemampuan dalam penciptaan dan penguasaan teknologi inovatif. Modernisasi pertanian tercermin dari perubahan sikap dan mentalitas masyarakat pertanian dalam
menguasai dan memanfaatkan kemajuan teknologi dan kelembagaan yang dipergunakan dalam proses produksi, pengolahan hasil, dan distribusi/pemasaran dalam suatu
rangkaian alur sistem agribisnis. Fungsi utama modernisasi pertanian ialah sebagai instrumen untuk mewujudkan pertanian maju dan mandiri, yaitu yang mampu menciptakan invensi dan memanfaatkan teknologi inovatif dan kelembagaan guna
meningkatkan kapasitas, produktivitas, dan efisiensi usaha pertanian.
Mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern sejatinya sejalan dengan marwah mewujudkan pertanian modern berkelanjutan. Upaya pencapaiannya, sangat terkait erat dengan penciptaan, penyediaan, dan pemanfaatan teknologi dan invensi di bidang pertanian. Kegiatan tersebut merupakan salah satu fungsi utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Dalam rangka memerankan fungsi Balitbangtan
dan meningkatkan kapasitas hasil penelitian agar berkontribusi nyata dalam mendukung keberhasilannya, pemikiran dan gagasan inovatif dari peneliti berbagai disiplin ilmu dihimpun untuk membahas pencapaian perwujudannya dalam sebuah buku Bunga Rampai “Pengelolaan Sumberdaya Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan ”
Pada bagian awal buku ini membahas konsep dan kebijakan pertanian modern berkelanjutan. Bahasan yang terkait isu tersebut, disajikan dalam beberapa artikel yang membahas: konsep dan penerapan pertanian modern berkelanjutan, transformasi pengelolaan riset dan inovasi mendukung modernisasi pertanian berkelanjutan, kebutuhan dan pilihan sains dan teknologi serta kebijakan dan program pembangunan
pertanian untuk mewujudkan pertanian modern berkelanjutan.
Modernisasi pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari kemampuan pemanfaatan sumber daya unggul yang diperlukan dalam perwujudannya. Pemikiran responsif dari aspek hulu
terkait hal ini antara lain disajikan dalam topik bahasan pemuliaan tanaman dan penciptaan teknologi inovatif sebagai frontier sistem produksi pangan, berorientasi pasar dan preferensi konsumen. Selanjutnya dibahas tantangan sumber daya manusia dan
kelembagaan petani yang kompatibel mendukung modernisasi pertanian sebagai penentu keberhasilannya. Dua bahasan dalam aspek lebih hilir berupa membangun industri pangan merespons dinamika pasar dan pola produksi dan konsumsi pangan rumah
tangga di era pertanian modern berkelanjutan.
Di bagian akhir buku disajikan beberapa contoh yang membahas topik menuju implementasi pertanian modern. Tujuan pertanian modern pencapaiannya menghendaki pendekatan terbangunnya tindakan kolektif antar berbagai stakeholders, dan
digambarkan dalam bahasan teknologi digital sebagai platform inovasi mendukung modernisasi pertanian berkelanjutan.
Beberapa bahasan selanjutnya menyajikan berbagai aspek digitalisasi pengelolaan sumber daya unggul dengan topik-topik bahasan meliputi digitalisasi pengelolaan sumber daya (lahan, air, iklim) dan sistem informasi pertanian, pengembangan integrated
intelligence system dalam pengelolaan sumber daya lahan, serta teknologi alat dan mesin pertanian (alsintan) mendukung modernisasi pertanian.
Proses penyusunan buku melalui beberapa tahapan dan memakan waktu yang cukup panjang, hampir satu tahun penuh. Dimulai dengan penyusunan kerangka berpikir kemudian diterjemahkan ke dalam rancangan outline sebuah buku bunga
rampai. Proses selanjutnya para penulis diminta menyusun outline naskah untuk didiskusikan bersama Tim Editor secara intensif dengan tujuan agar struktur setiap naskah sesuai yang diharapkan dan materi yang disajikan terfokus pada tema besar membangun pertanian modern berkelanjutan yang di dalam bahasannya mengandung unsur kebaruan (novelty ). Draft naskah kembali dibahas bersama Tim Editor, kemudian baru difinalkan oleh para penulis. Sebagai salah satu sumbangan Balitbangtan, buku ini
diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan bagi semua pemangku kepentingan pembangunan pertanian dalam merumuskan kebijakan dan menyamakan gerak dan langkah menuju tercapainya pertanian modern berkelanjutan.
Keywords
Agriculture/Pertanian, Pengelolaan Sumberdaya, Pertanian Modern Berkelanjutan