PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI VARIETAS TANGGAMUS DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR DI LAHAN RAWA LEBAK DANGKAL
dc.contributor.author | Endriani | |
dc.contributor.author | M.Ghulamahdi | |
dc.contributor.author | E. Sulistyono | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-08-06T06:09:37Z | |
dc.date.available | 2019-08-06T06:09:37Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description | Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan komoditas yang perlu mendapat perhatian karena kebutuhan dalam negeri cukup tinggi mencapai 2,02 juta ton per tahun, sementara produksi nasional tahun 2013 hanya 742000 ton (BPS, 2013). Peningkatan kebutuhan kedelai setiap tahunnya seiring pertambahan jumlah penduduk. Laju kecepatan kenaikan produksi kedelai tidak dapat mengimbangi laju kecepatan kenaikan penduduk, penyebabnya antara lain adalah alih fungsi lahan pertanian produktif ke non pertanian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah ekstensifikasi pada lahan-lahan sub optimal yang masih cukup luas dan belum dimanfaatkan secara optimal, antara lain lahan rawa lebak. | en_US |
dc.description.abstract | ABSTRAK Lahan rawa lebak berpotensi cukup besar untuk pengembangan dan meningkatkan produksi tanaman pangan. Budidaya jenuh air merupakan penanaman dengan memberikan irigasi terus menerus, dan membuat tinggi muka air tanah tetap (sekitar 5 cm di bawah permukaan tanah) sehingga lapisan di bawah permukaan tanah jenuh air.Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan produksi kedelai dan meningkatkan indeks pertanaman di lahan rawa lebak dangkal. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial dalam rancangan lingkungan acak kelompok dengan 3 ulangan. Faktor ke-satu: 4 taraf dosis pupuk N yaitu 0, 11.25, 22.50 dan 33.75 kg N ha -1 , faktor ke-dua: 4 taraf dosis pupuk P yaitu 0, 36,72 dan 108 kg P 2 0 5 ha -1 , faktor ke-tiga : Pupuk hayati penambat N dan Pelarut P yaitu tanpa pupuk hayati, pakai pupuk hayati. Data penelitian dianalisis sidik ragam dengan uji F, apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) untuk melihat perbedaan antar perlakuan pada taraf α 0.05. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas kedelai varietas Tanggamus pada lahan rawa lebak dangkal dengan budidaya jenuh air pada tingkat kesuburan tanah sedang mencapai 4 ton ha -1 . Penerapan pengelolaan air dengan sistem budidaya jenuh air, pengelolaan hara sesuai kebutuhan tanaman dan waktu tanam yang tepat pada lahan rawa lebak akan menghasilkan produksi kedelai yang optimal. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7251 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Budidaya Jenuh Air, kedelai, produktivitas, rawa lebak dangkal. | en_US |
dc.title | PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI VARIETAS TANGGAMUS DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR DI LAHAN RAWA LEBAK DANGKAL | en_US |
dc.type | Book | en_US |