PENGGEMUKKAN TERNAK SAPI BALI SUBTITUSI FERMENTASI JERAMI DI RUMAH DESA DEROKFATURENE KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU PROVINSI NTT
No Thumbnail Available
Date
2021-03-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Description
Penggemukan sapi adalah usaha pemeliharaan ternak dengan cara mengandangkan secara terus – menerus selama periode tertentu yang bertujuan meningkatkan produksi daging dengan mutu yang lebih baik sebelum ternak dipotong. Kebutuhan nutrien dari ternak tersebut harus terpenuhi dengan baik, sehingga mampu memacu peningkatan bobot badan sapi dalam waktu yang singkat. Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah satu mata pencaharian pencaharianmasyarakat peternakan yang mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan dimasa depan, hal ini terbukti dengan semakin banyak diminati masyarakat baik dari kalangan peternak kecil, menengah, maupun swasta atau komersial.Usaha penggemukan bertujuan untuk menghasilkan bertujuan untuk menghasikan pertambahan bobot sapi semaksimal mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin. Selain pertimbangan biaya juga hal yang penting dalam usaha penggemukan. Dalam usaha penggemukan peternak dituntut untuk meminimalkan pengeluaran. Salah satu penyebabnya peternak tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal adalah memilih bakalan yang baik layakuntuk penggemukan, pemilihan pakan yang berkualitas karena mampu merespon bobot badan ternak tersebut agar mendapatkan hasil keuntung yang besar.Manajemen pemeliharaaan komoditas ternak sapi pedaging meliputibangsa sapi, pengelolaan pakan, perkandangan dan penangan limbah. Manfaat beternak sapi antara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging, untuk meningkatkan pendapatkan peternak, dan meningkatkan populasi ternak tersebut, karena di Indonesia konsumsi daging masih rendah dibandingkan negara maju sehingga Indonesia masih mengandalkan impor daging dari luar negeri. Kusuma Farm merupakan salah satu unit usaha perorangan yang bergerak dalam bidang sapi potong. Peternakan ini telah menerapkan sistem pemeliharaan secara intensif selain di bidang sapi potong kusuma farm juga Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton per hektar satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik dan subtropik, terutama sebagai makanan ternak pada saaat musim kemarau, akan tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai gizi yang rendah yaitu rendahnya kandungan protein kasar, lignin dan silika.Kualitas jerami padi dapat ditingkatkan baik secara kimia maupun biologi. Peningkatan jerami padi melalui biologi adalah melalui fermentasi. Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi sederhana yang melibatkan mikroorganisme dengan tujuan menghasilkan suatu produk yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur yang lebih baik memperpanjang masa penyimpanan, mengendalikan pertumbuhan mikrobia, mempertahankan gizi yang dikehendaki, menciptakan kondisi kurang memadai untuk mikrobia kontaminan.Cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus.