Mengenal "PSYLID" Pada Tanaman Cengkeh
dc.contributor | Balittro | en-US |
dc.contributor | Balittro | id-ID |
dc.creator | Balfas, Rodiah; - | |
dc.date | 2017-05-29 | |
dc.date.accessioned | 2018-06-04T07:18:16Z | |
dc.date.available | 2018-06-04T07:18:16Z | |
dc.date.issued | 1986 | |
dc.description | “paylid” adalah sebutan dari serangga-serangga dari suatu super family Paylloidae, ordo homoptera. Serangga dewasanya menyerupai tonggeret (cicada), ukuran kecil, umumnya sangat aktif dan gerakannya cepat (Richard & Davies, 1977). Peranan serangga ini sebagai hama tanaman seperti Paylla pyracola pada pear dan P. mati pada apel; sebagai vector penyakit tanaman seperti Diadhorina citri, merupakan vector utama penyakit CVPD pada jeruk di Indonesia (Borror et al, 1981; Kalshoven, 1980). Adanya Paylid khususnya pada tanaman cengkeh belum pernah dilaporkan walaupun Kalahoven (1980) menyebutkan adanya suatu Paylid pada Eugenia (jambu air dan jambu bol). Cirri-ciri paylid cengkeh adalah ; serangga dewasanya (imago) berwarna jingga tua, panjang 1,0 – 1,5 mm; dan aktif, nimfanya sedikit kemerahan, panjang 0,5 – 1,0 mm; bentuknya pipih dan ditutupi oleh lapisan bening berlilin berwarna putih. | en-US |
dc.description | “paylid” adalah sebutan dari serangga-serangga dari suatu super family Paylloidae, ordo homoptera. Serangga dewasanya menyerupai tonggeret (cicada), ukuran kecil, umumnya sangat aktif dan gerakannya cepat (Richard & Davies, 1977). Peranan serangga ini sebagai hama tanaman seperti Paylla pyracola pada pear dan P. mati pada apel; sebagai vector penyakit tanaman seperti Diadhorina citri, merupakan vector utama penyakit CVPD pada jeruk di Indonesia (Borror et al, 1981; Kalshoven, 1980). Adanya Paylid khususnya pada tanaman cengkeh belum pernah dilaporkan walaupun Kalahoven (1980) menyebutkan adanya suatu Paylid pada Eugenia (jambu air dan jambu bol). Cirri-ciri paylid cengkeh adalah ; serangga dewasanya (imago) berwarna jingga tua, panjang 1,0 – 1,5 mm; dan aktif, nimfanya sedikit kemerahan, panjang 0,5 – 1,0 mm; bentuknya pipih dan ditutupi oleh lapisan bening berlilin berwarna putih. | id-ID |
dc.format | application/pdf | |
dc.identifier | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/6351 | |
dc.identifier | 10.21082/bullittro.v1n1.1986.47-48 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/3819 | |
dc.language | eng | |
dc.publisher | Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan | en-US |
dc.relation | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/6351/5656 | |
dc.rights | Copyright (c) 2017 Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat | en-US |
dc.rights | http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 | en-US |
dc.source | 2527-4414 | |
dc.source | 0215-0824 | |
dc.source | Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 1, No 1 (1986): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; 47-48 | en-US |
dc.source | Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 1, No 1 (1986): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; 47-48 | id-ID |
dc.title | Mengenal "PSYLID" Pada Tanaman Cengkeh | en-US |
dc.title | Mengenal "PSYLID" Pada Tanaman Cengkeh | id-ID |
dc.type | info:eu-repo/semantics/article | |
dc.type | info:eu-repo/semantics/publishedVersion | |
dc.type | Peer-reviewed Article | en-US |