Tingkat Adopsi dan Dampak Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi di Kabupaten Brebes

No Thumbnail Available
Date
2015-08-06
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi
Abstract
Pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) merupakan salah satu program utama untuk peningkatan produktivitas, namun terkendala tingkat adopsi di beberapa daerah yang cenderung menurun. Terkait dengan tingkat adopsi PTT, pengkajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik petani dan akses terhadap sumberdaya lahan, menganalisis tingkat adopsi dan faktor yang menjadi pertimbangan adopsi teknologi PTT, dan menganalisis dampak PTT terhadap produktivitas padi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Brebes pada bulan September-Oktober 2011, dengan responden 30 orang petani peserta program PTT yang diambil secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur petani (47,14 tahun) berada pada kategori pengetrap awal, mereka berada pada periode produktif dan kondusif untuk menerima inovasi baru, didukung tingkat pendidikan rata-rata 9,74 tahun dan pengalaman berusahatani 23,15 tahun sudah dapat dianggap mampu mengikuti perkembangan teknologi dan diharapkan mudah menerima inovasi baru. Percepatan adopsi juga dimungkinkan karena aksesibilitas terhadap lahan, penyuluhan, sarana produksi, penggilingan, dan permodalan relatif dekat dan mudah. Tingkat adopsi teknologi PTT saat pelaksanaan program semuanya termasuk kategori tinggi, walaupun sesudah program beberapa diantaranya menurun. Hal ini dipengaruhi oleh faktor yang menjadi pertimbangan adopsi antara lain peluang terhadap kenaikan produktivitas, resiko kegagalan akibat penerapan teknologi rendah, dan kemudahan teknologi tersebut untuk diterapkan. Dampak positif program terhadap produktivitas padi ditunjukkan dengan peningkatan produktivitas non PTT yang sebelumnya hanya 5,29 t/ha setelah PTT naik 13,99% menjadi 6,03 t/ha GKG.
Description
11 hlm.; 5 tabel
Keywords
Citation