Penyakit Layu Bakteri
dc.contributor.author | Yulianti, Titiek | |
dc.contributor.other | Balittas | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-04-27T01:37:33Z | |
dc.date.available | 2020-04-27T01:37:33Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.description.abstract | Penyakit layu bakteri biasanya banyak ditemukan pada tanah-tanah tegal ringan dan tidak berpengairan. Gejala khas dari penyakit ini adalah layu satu sisi, bahkan pada daunpun, hanya satu sisi yang terserang. Gejala berawal dari 1–2 daun layu pada kondisi udara yang panas, namun akan segar kembali di sore hari Jika kondisi cocok untuk perkembangan patogen, biasanya seluruh daun layu secara cepat namun masih tetap hijau dan masih menempel pada batang (Gambar 2). Jika kondisi kurang mendukung, maka perkembangan layu lambat, daun menjadi pucat kekuningan (Gambar 3). Gejala nekrotik akan terlihat di sepanjang pertulangan daun. Jika batang yang sakit dibelah, akan terlihat eksudat bakteri berwarna putih keruh keluar dari pembuluh kayu | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9314 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balittas | en_US |
dc.subject | Penyakit layu bakteri | en_US |
dc.title | Penyakit Layu Bakteri | en_US |
dc.type | Other | en_US |