Strategi peningkatan keberhasilan inseminasi buatan melalui pengembangan semen beku sexing oada sapi perah : Laporan Proyek Perubahan

Loading...
Thumbnail Image
Date
2023
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BBPMKP
Abstract
Peran Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dalam merealisasikan arah kebijakan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui penyediaan benih berupa semen beku yang berasal dari pejantan unggul. Peranan ini sangat strategis mengingat penyediaan semen beku untuk kegiatan inseminasi buatan sampai dengan saat ini sangat efektif dalam upaya percepatan populasi ternak untuk mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penyediaan kecukupan sumber protein hewani asal daging dan susu. Berdasarkan data statistik menunjukkan bahwa diperkirakan pada tahun 2023 produksi daging ruminansia dalam negeri sebanyak 404 ribu ton, sedangkan angka kebutuhannya sekitar 815 ribu ton dalam satu tahun. Sedangkan pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri masih harus mengandalkan impor sekitar 80 – 85 %. Lemahnya kemampuan penyediaan daging dan susu di dalam negeri tidak lepas dari penurunan populasi ternak akibat wabah penyakit mulut dan kuku yang terjadi sejak Triwulan II tahun 2022 yang berdampak pada penurunan populasi ternak nasional terutama ternak betina produktif pada sapi perah sehingga menjadi ancaman atau kendala tersendiri dari Pemerintah dalam mewujudkan program swasembada daging dan susu tahun 2026. Pada sisi lain, kebijakan Pemerintah melalui penggunaan semen beku sexing pada sapi perah yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah keturunan sapi betina sebagai calon akseptor nampaknya belum optimal karena angka keberhasilan di lapangan masih rendah sehingga berdampak pada penurunan kepercayaan dari peternak atas penggunaan semen beku sexing. Oleh karena itu diperlukan sebuah terobosan dalam pengembangan semen beku sexing sebagai ujung tombak dalam peningkatan populasi ternak akseptor sapi perah nasional melalui pengembangan metode dan sistem layanan inseminasi buatan berbasis digital sehingga data keberhasilan semen beku sexing dapat dipantau secara realtime dan disajikan secara valid. Penguatan kebijakan untuk menjamin ketersediaan semen beku sexing yang bermutu menjadi hal penting dan harus adaptif dengan terus mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan permasalahan tersebut, Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari mengambil kebijakan melalui proyek perubahan Strategi Peningkatan Keberhasilan Inseminasi Buatan melalui Pengembangan Semen Beku Sexing pada Sapi Perah. Proyek perubahan ini memiliki 4 (empat) output, yaitu: 1) Tersedianya pejantan sapi perah yang telah tersertifikasi oleh LSPro; 2) Tersedianya petugas laborant yang memiliki kompetensi dalam pelaksanaan kegiatan produksi semen beku sexing dan petugas IB di lapangan; 3) Tersedianya metode semen beku baru dalam memproduksi semen beku sexing; 4) Terbangunnya aplikasi layanan inseminasi buatan semen beku sexing. Implementasi proyek perubahan berdasarkan output yang diberikan tersebut diatas diharapkan dapat meningkatkan angka keberhasilan semen sexing di lapangan yang ditunjang dengan sistem layanan inseminasi buatan berbasis digital sehingga dapat memberikan kontribusi dalam percepatan peningkatan populasi sapi perah betina nasional serta yang tidak kalah penting lainnya adalah peningkatan kepercayaan dan kesadaran dari peternak untuk menggunakan semen beku sexing pada akseptor yang dimilikinya. Output proyek perubahan ini sudah layak disosialisasikan dan akan menjadi benchmark atau replikasi pemanfaatan sistem layanan inseminasi buatan berbasis digital pada ruang lingkup yang lebih luas.
Description
Keywords
Citation