Sinergi Penggunaan Pupuk Organik dan Sistem Pengairan Untuk Penanggulangan Keracunan Besi dan Perbaikan Pertumbuhan Padi Pada Lahan Sawah Ultisols Morowali
No Thumbnail Available
Date
2012-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Peningkatan produksi dan produktivitas lahan sawah marginal terutama lahan
sawah yang mengalami keracunan besi termasuk salah satu program strategis
dalam pemenuhan kebutuhan beras dan dapat menjadi sumber pertumbuhan
baru produksi beras nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
penggunaan pupuk organik dan sistem pengairan terhadap tingkat keracunan besi,
ketersediaan dan serapan hara serta pertumbuhan tanaman pada lahan sawah yang
berasal dari tanah masam. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas
Pertanian Unpad yang diawali dengan karakteristik lokasi dan pengambilan
contoh tanah dilanjutkan dengan analisis sifat fi sik dan kimia tanah. Rancangan
yang digunakan adalah rancangan faktorial dua faktor, sebagai faktor pertama adalah sistem pengairan yang terdiri dari 3 sistem pengairan dan faktor kedua
takaran pupuk organik yang terdiri dari 4 taraf. Hasil penelitian menunjukkan
tanah lokasi penelitian tergolong jenis tanah ultisols dan kurang subur dengan
faktor pembatas utama kelarutan besi yang tinggi, kadar hara P, K dan bahan
organik yang rendah, kombinasi penggunaan pupuk organik dan sistem pengairan
dapat memperbaiki komponen pertumbuhan tanaman dan menekan kelarutan besi
secara nyata sehingga tidak diserap oleh tanaman. Pengaruh pemberian pupuk
organik dan pengaturan pengairan memberikan respon berbeda satu dengan
yang lainnya terhadap ketersediaan hara. Ketersediaan nitrogen dipengaruhi oleh
sistem pengairan, sedangkan ketersediaan P dan K dipengaruhi oleh pemberian
pupuk organik. Tingkat keracunan besi pada tanaman sangat nyata pada perlakuan
pengairan secara terus menerus.
Description
15 hlm.; 2 ills.; 3 tabel
Keywords
PENGAIRAN, PUPUK ORGANIK, KERACUNAN BESI, PERTUMBUHAN TANAMAN