IMPLEMENTASI PROGRAM PUAP DI PAPUA BARAT
dc.contributor.author | Sutisna, Entis | |
dc.contributor.author | Halijah | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-03-25T04:37:30Z | |
dc.date.available | 2020-03-25T04:37:30Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.description.abstract | Program PUAP yang telah diimplementasikan di 33 provinsi sejak tahun 2008, nampaknya akan segera berakhir. Pada tahun 2016 akan dilanjutkan dengan pengembangan LKM-A. Di Provinsi Papua Barat selama 8 tahun berjalan, program tersebut telah berhasil merekrut 995 gapoktan PUAP dengan jumlah dana yang tersalurkan sebanyak 99,5 miliar. Namun demikian program ini belum mampu menciptakan LKM-A secara optimal (hanya 13% LKM-A) dari jumlah gapoktan yang telah terbentuk. Permasalahan yang tercatat selama pelaksanaan program PUAP di Papua Barat antara lain; Rendahnya tingkat koordinasi, lemahnya kinerja PMT dan PP, dan kurangnya kompetensi pengurus gapoktan dalam mengelola organisasi dan keuangan dana gapoktan. | en_US |
dc.identifier.issn | 2477-3970 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8773 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Volume 1;Nomor 1 | |
dc.subject | Implementasi | en_US |
dc.subject | PUAP | en_US |
dc.subject | Papua Barat | en_US |
dc.subject | Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian | en_US |
dc.title | IMPLEMENTASI PROGRAM PUAP DI PAPUA BARAT | en_US |
dc.type | Article | en_US |