Adopsi Varietas Unggul Kacang Hijau di Sentra Produksi

dc.contributor.authorTrustinah
dc.contributor.authorB.S. Radjit
dc.contributor.authorN. Prasetiaswati
dc.contributor.authorDidik Harnowo
dc.date.accessioned2025-09-23T01:13:18Z
dc.date.available2025-09-23T01:13:18Z
dc.date.issued2014-10-19
dc.descriptionRedaksi mengutamakan makalah dari peneliti lingkup Puslitbang Tanaman Pangan dan menerima makalah dari semua institusi penelitian tanaman pangan lainnya di Indonesia, termasuk perguruan tinggi, LIPI, dan BATAN. Makalah review yang dikirimkan hendaknya sudah mendapat persetujuan dari pimpinan instansi masing-masing.
dc.description.abstractKacang hijau dengan karakteristik berumur genjah (55-65 hari), toleran kekeringan, dan dapat ditanam pada daerah yang kurang subur, menjadikan komoditas ini potensial dikembangkan di lahan suboptimal. Peran strategis lainnya dari kacang hijau adalah komplementer dengan beras, sebab protein beras yang miskin lisin dapat diperkaya dengan kacang hijau yang kaya lisin. Dengan demikian kacang hijau berperan penting sebagai sumber protein, perbaikan gizi, dan meningkatkan pendapatan petani karena harga kacang hijau relatif lebih baik. Area panen kacang hijau di Indonesia pada tahun 2011 adalah 297.315 ha dengan produksi 341.342 ton dan produktivitas 1,15 t/ha. Sentra produksi kacang hijau tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan total produksi mencapai 91,7% dari produksi nasional. Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang murah, mudah diadopsi, dan aman terhadap lingkungan. Penggunaan varietas unggul kacang hijau terbukti mampu meningkatkan produktivitas kacang hijau di beberapa daerah. Jenis dan produktivitas varietas yang digunakan beragam antarsentra produksi. Tersedianya varietas unggul yang beragam memungkinkan petani memilih varietas yang sesuai untuk dikembangkan di wilayahnya. Belum semua varietas kacang hijau yang telah dilepas digunakan petani. Pemilihan varietas umumnya mempertimbangkan produktivitas, preferensi konsumen, dan harga. Di beberapa daerah, konsumen lebih menyukai kacang hijau dengan warna biji hijau kusam atau mengkilap dengan biji besar atau kecil. Varietas dengan biji kecil disukai terutama untuk bahan kecambah atau tauge. Sebagian varietas unggul kacang hijau telah diadopsi di beberapa sentra produksi. Introduksi varietas unggul baru dengan karakteristik biji yang sudah berkembang sebelumnya, sosialisasi varietas, dan ketersediaan benih pada penangkar benih lokal efektif mempercepat adopsi varietas unggul kacang hijau.
dc.identifier.issn1907-4263
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/26255
dc.language.isoid
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
dc.relation.ispartofseriesVolume 9; No 1
dc.titleAdopsi Varietas Unggul Kacang Hijau di Sentra Produksi
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
03-Trustinah.pdf
Size:
69.33 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections