Pembuatan Kompos Jerami di Lahan Sawah
dc.contributor.author | Ikrarwat, dkk | |
dc.date.accessioned | 2024-09-20T03:46:51Z | |
dc.date.available | 2024-09-20T03:46:51Z | |
dc.date.issued | 2008-04-15 | |
dc.description | Peningkatan produksi beras nasional telah dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya melalui pemupukan. Namun dilihat dari tingkat produktivitas lahan sawah selama ini nampak adanya penurunan hasil. Penambahan input usaha tani tidak seimbang dengan output yang dihasilkan. Hal ini menjadi indikasi bahwa efisiensi pemupukan sudah menurun. Pemakaian pupuk anorganik secara intensif serta penggunaan bahan organik yang terabaikan menyebabkan bahan organik tanah menurun. Keadaan ini menurunkan produktivitas lahan. Dalam meningkatkan produksi padi perlu dilakukan tindakan untuk mempertahankan kandungan bahan organik tanah sawah dengan memanfaatkan jerami padi. Sisa panen berupa jerami padi bisa mencapai 10-15 ton/ha. Jerami yang dihasilkan dari sisa-sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah. Menurut Arifin et al. (1993), pemberian 5 ton/ha jerami dapat menghemat pemakaian pupuk KCl sebesar 100 kg/ha. | |
dc.description.abstract | Peningkatan produksi beras nasional telah dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya melalui pemupukan. Namun dilihat dari tingkat produktivitas lahan sawah selama ini nampak adanya penurunan hasil. Penambahan input usaha tani tidak seimbang dengan output yang dihasilkan. Hal ini menjadi indikasi bahwa efisiensi pemupukan sudah menurun. Pemakaian pupuk anorganik secara intensif serta penggunaan bahan organik yang terabaikan menyebabkan bahan organik tanah menurun. Keadaan ini menurunkan produktivitas lahan. Dalam meningkatkan produksi padi perlu dilakukan tindakan untuk mempertahankan kandungan bahan organik tanah sawah dengan memanfaatkan jerami padi. Sisa panen berupa jerami padi bisa mencapai 10-15 ton/ha. Jerami yang dihasilkan dari sisa-sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah. Menurut Arifin et al. (1993), pemberian 5 ton/ha jerami dapat menghemat pemakaian pupuk KCl sebesar 100 kg/ha. | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/23545 | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta | |
dc.title | Pembuatan Kompos Jerami di Lahan Sawah | |
dc.type | Book |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- itani pembuatan kompos jerami langsung di lahan sawah.pdf
- Size:
- 2.17 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.77 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: