Botanical Pesticide of Cinnamon and Citronella Oils to Control Leaf Roller Pachyzancla stultalis on Patchouli
No Thumbnail Available
Date
2017-02-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Botanical pesticide is one of the alternatives to control pest and relatively safe for the environment. Cinnamon oil and citronella oil commonly used as botanical pesticide to control leaf roller Pachyzancla stultalis attack on patchouli, hence maintaining patchouli productivity. This study aimed to find the best botanical insecticide formula made of cinnamon oil and citronella oil to control leaf roller attack without decreasing the quality of patchouli oil. Research was conducted in patchouli farmer's plantation in Solok Regency, Kenagarian Gantung Ciri from January to October 2013. The research was arranged in Randomized Block Design with four treatments (Pesnab KM 40, Pesnab SW 50, synthetic insecticide deltamethrin 25 EC and without pesticide as control) repeated six times. Botanical pesticide, Pesnab KM 40 and SW 50, were formulated using 40 % cinnamon oil (KM 40) and 50 % citronella oil (SW 50). The plant tested was one month old Sidikalang variety in polybags. The KM 40 botanical pesticide formula was more effective to control P. stultalis larvae pest than control and SW 50 botanical pesticide, and as effective as synthetic pesticide. The herb yield, oil yield, oil content and patchouli alcohol (PA) content of KM 40 treatment were not significantly different compared to synthetic pesticide, but higher than control. Patchouli oil components such as alpha pinene, beta pinene, limonene, copaene, karyophylen, guanen, allo-aromadrene and gurjunen, was not significantly different among treatments. Botanical pesticides made from cinnamon oil can be used as alternative to control P. stultalis larvae attack in patchouli.
Pestisida nabati merupakan salahsatu alternatif untuk mengendalikan hama yang relatif aman untuk lingkungan. Formula pestisida nabati dari minyak kayumanis dan seraiwangi merupakan salahsatu alternatif untuk mengendalikan serangan hama penggulung daun nilam Pachyzancla stultalis agar produktivitas nilam Indonesia tidak terus menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mencari formula insektisida nabati terbaik berbahan baku minyak kayu manis dan minyak serai wangi untuk mengendalikan serangan hama penggulung daun P. stultalis pada tanaman nilam tanpa menurunkan mutu minyak nilam. Penelitian dilakukan di kebun petani nilam di Kabupaten Solok, Kenagarian Gantung Ciri sejak Januari sampai Oktober 2013. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan yaitu Pesnab KM 40 yang berbahan baku kayu manis 40 %, Pesnab SW 50 yang berbahan baky seraiwangi 50 %, insektisida sintetis deltametrin 25 EC dan kontrol tanpa pestisida dan diulang enam kali. Nilam yang diuji adalah varietas Sidikalang umur satu bulan dalam polibag. Pestisida nabati KM 40 efektif menanggulangi serangan larva hama penggulung daun nilam P. stultalis lebih baik dibandingkan kontrol dan pestisida nabati SW 50, namun tidak berbeda nyata dengan pestisida sintetis. Bobot terna, rendemen, kadar minyak dan kandungan pathouli alkohol (PA) nilam pada perlakuan Pesnab KM 40 tidak berbeda nyata dengan pestisida sintetis, tetapi lebih tinggi dibandingkan kontrol. Komponen penyusun minyak nilam seperti alfa pinene, beta pinene, limonen, copaene, karyophylen, guanen, allo-aromadrene dan gurjunen tidak berbeda nyata antara perlakuan dan kontrol. Pestisida nabati berbahan baku minyak kayu manis dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida sintetis dalam menanggulangi serangan larva hama penggulung daun nilam P. stultalis.
Pestisida nabati merupakan salahsatu alternatif untuk mengendalikan hama yang relatif aman untuk lingkungan. Formula pestisida nabati dari minyak kayumanis dan seraiwangi merupakan salahsatu alternatif untuk mengendalikan serangan hama penggulung daun nilam Pachyzancla stultalis agar produktivitas nilam Indonesia tidak terus menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mencari formula insektisida nabati terbaik berbahan baku minyak kayu manis dan minyak serai wangi untuk mengendalikan serangan hama penggulung daun P. stultalis pada tanaman nilam tanpa menurunkan mutu minyak nilam. Penelitian dilakukan di kebun petani nilam di Kabupaten Solok, Kenagarian Gantung Ciri sejak Januari sampai Oktober 2013. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan yaitu Pesnab KM 40 yang berbahan baku kayu manis 40 %, Pesnab SW 50 yang berbahan baky seraiwangi 50 %, insektisida sintetis deltametrin 25 EC dan kontrol tanpa pestisida dan diulang enam kali. Nilam yang diuji adalah varietas Sidikalang umur satu bulan dalam polibag. Pestisida nabati KM 40 efektif menanggulangi serangan larva hama penggulung daun nilam P. stultalis lebih baik dibandingkan kontrol dan pestisida nabati SW 50, namun tidak berbeda nyata dengan pestisida sintetis. Bobot terna, rendemen, kadar minyak dan kandungan pathouli alkohol (PA) nilam pada perlakuan Pesnab KM 40 tidak berbeda nyata dengan pestisida sintetis, tetapi lebih tinggi dibandingkan kontrol. Komponen penyusun minyak nilam seperti alfa pinene, beta pinene, limonen, copaene, karyophylen, guanen, allo-aromadrene dan gurjunen tidak berbeda nyata antara perlakuan dan kontrol. Pestisida nabati berbahan baku minyak kayu manis dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida sintetis dalam menanggulangi serangan larva hama penggulung daun nilam P. stultalis.