Posisi Varietas Bersari Bebas dalam Usahatani Jagung di Indonesia
Loading...
Date
2012-12-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Kontribusi varietas unggul sangat nyata dalam peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional. Varietas unggul dibentuk dari serangkaian kegiatan perbaikan sumber daya genetik (SDG). Produk dari perbaikan SDG (germplasm improvement) pada tanaman jagung secara umum dapat digolongkan menjadi dua: varietas bersari bebas (VBB) atau komposit dan varietas hibrida. Di Indonesia, sebelum tahun 2000 perakitan varietas jagung lebih menitikberatkan kepada menghasilkan VBB karena biayanya lebih murah, produksi benih mudah, dan industri benih komersial belum berkembang. Pada periode tersebut telah dilepas sejumlah VBB (seperti Harapan, Arjuna, Kalingga, dan Bisma) dengan daya hasil cukup tinggi, berumur genjah-sedang, tahan penyakit bulai, dan adaptasi luas yang mampu mendominasi areal pertanaman jagung petani. Dengan pesatnya perkembangan industri benih komersial, terutama perusahaan swasta, penggunaan VBB mulai menurun dalam 10 tahun terakhir. Hal ini berkaitan dengan perubahan minat petani dalam memilih varietas hibrida yang berdaya hasil tinggi. Kurangnya dukungan pemerintah dalam pengembangan perbenihan jagung VBB dan lemahnya beberapa subsitem produksi dan penyebaran benih sumber juga ikut membatasi pengembangan VBB. Penyediaan benih sumber setiap tahun tetap berjalan dan benih VBB disalurkan dalam jumlah yang memadai kepada pengguna. Masalah utama adalah sering terputusnya produksi benih sumber kelas benih dasar, benih pokok, dan bahkan benih sebar pada tingkat penangkar, terkait dengan ketidakpastian ìpasarî dari hasil penangkaran. Di wilayah bagian timur Indonesia peran VBB masih cukup penting sebagaimana terlihat dengan berkembangnya varietas Lamuru, Sukmaraga, Srikandi kuning, dan Anoman. Pada daerah-daerah seperti ini diperlukan dukungan yang kuat untuk pengembangan VBB, misalnya penangkaran benih dimanfaatkan dalam program BLBU (bantuan langsung benih unggul) oleh pemerintah.
Description
Pada tahun ke-7 penerbitan Buletin Iptek Tanaman Pangan, redaksi berusaha untuk lebih mengutamakan artikel tinjauan (review) atau artikel hasil penelitian dengan substansi yang mampu menjawab isu terkini pertanian tanaman pangan. Sejak semula Buletin Iptek Tanaman Pangan diterbitkan mewadahi rangkuman hasil penelitian tanaman pangan, pemikiran dan pembahasan masalah aktual yang mengemuka, atau hasil penelitian yang telah lengkap dan memiliki aplikasi praktis