POTENSI DAN KARAKTERISTIK LAHAN RAWA LEBAK

dc.contributor.authorMuhammad Alwi, 'Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Chendy Tapakrisnanto,2BalaiBesar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
dc.date.accessioned2019-02-22T08:21:39Z
dc.date.available2019-02-22T08:21:39Z
dc.date.issued2017
dc.description.abstractLuas lahan rawa lebak di Indonesia sekitar 13,28 juta hektar, luas ini diperkirakan sekitar sepertiga dari luas totallahan rawa. Luas lahan rawa lebak yang telah dibuka untuk persawahan dan permukiman sekitar 1,55 juta hektar, dari luasan tersebut sekitar 1,01 juta hektar (71%) dibuka meialui swadaya masyarakat dan sisanya (29%) oleh pemerintah. Berdasarkan data terse but, maka luas lahan rawa lebak yang belum dibuka masih cukup luas (sekitar 11,73 juta hektar). Namun menurut lrianto (2006) luas lahan rawa Iebak yang berpotensi untuk pertanian dan belum dibuka hanya sekitar 1.411.317 ha (10,6%). Secara umum tingkat kesuburan lahan rawa Iebak lebih baik dibandingkan lahan rawa pasang surut, karena tanah di lahan rawa lebak tersusun dari endapan sungai (~uviQtil) yang tidak mengandung bahan sulfidiklpirit. Kecuali pada zona peralihan antara lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut di Iapisan bawah pada kedalaman lebih dari 1 meter ditemukan Iapisan bahan sulfidik yang merupakan endapan marin. Lahan rawa lebak dangkal merupakan bagian yang paling potensial untuk pertanian dibandingkan lahan rawa lebak tengahan dan dalam. Lahan rawa lebak dangkal dan tengahan umumnya dijadikan persawahan dengan pertanaman palawija dan sayuran di bagian guludanlbedengan pada sistem surjan. Sementara lebak dalam, karena bentuknya mirip eekungan kondisi airnya relatif masih tetap dalam walaupun pada musim kemarau, sehingga lebih sesuai untuk budidaya perikanan air tawar. Kendala utama dalam pengelolaan lahan rawa lebak adalah tinggi air selama musim hujan. Sebaliknya pada musim kemarau tinggi genangan air berangsur turun menjadi hampir kering. Seeara tradisional, petani menanami lahannya setelah genangan air mulai turun pada akhir musim hujan. Penanaman dimulai dari lebak dangkal dan berlanjut ke lebak tengahan. Pada kondisi ElNino (kemarau panjang), lahan rawa lebak merupakan lahan subur untuk pertanaman padi, palawija dan hortikultura. Lahan rawa lebak merupakan salah satu lumbung padilberas nasional yang mampu mendukung dan mengamankan program ketahanan pangan. Oleh karena itu, potensinya yang besar untuk perluasan areal produksi pertanian dapat dilakukan melalui perbaikan biofisik lahan. Penelitian yang lebih intensif perlu dilakukan untuk mendapatkan varietas-varietas tanaman yang mampu beradaptasi dan berproduksi tinggi serta rasanya disenangi konsumen, sehingga sesuai dibudidayakan di lahan rawa lebak.en_US
dc.identifier.isbn978-602-344-150-1
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6628
dc.publisherIAARD PRESSen_US
dc.subjectPOTENSI DAN KARAKTERISTIK LAHAN RAWA LEBAKen_US
dc.titlePOTENSI DAN KARAKTERISTIK LAHAN RAWA LEBAKen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
07. potensi dan karakteristik lahan rawa lebak.pdf
Size:
9.38 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections