SISTEM USAHATANI LAHAN RAWA DANGKAL
dc.contributor.author | Hidayat Dj. Noor, Isdijanto Ar-Riza, Chaerudin, Balittra | |
dc.date.accessioned | 2019-03-01T06:36:16Z | |
dc.date.available | 2019-03-01T06:36:16Z | |
dc.date.issued | 1993 | |
dc.description.abstract | Lahan rawa dangkal Kalimantan pada umumnya dihuni oleh penduduk lokal dan sudah sangat lama mengusahakan lahan tersebut sebagai lahan usaha pertanian. Luas pemilikan sangat bervariasi, yaitu antara 0,7-4 ha per keluarga. Ini berarti' penyusunan model sistem usahatani harus diperhitungkan terhadap petani yang memiliki tanah kurang luas, agar sistem usahatani yang diusahakan betul-betul dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Di lahanpekarangan petani pada umumnya mengusahakan tanaman keras, seperti mangga rawa (lokal), pisang dan temak itik. Adapun di lahan usaha ditanam ubi Alabio, labu merah, lombok dan sayuran lainnya di atas guludan atau surjan. Pada lahan sawah diusahakan tanaman padi di musim kemarau, yang dikenal dengan persawahan rintak. Budidaya yang dilaksanakan masih sederhana dan masih banyak petani yang belum menggunakan pupuk, sehingga hasil yang diperoleh ratarata masih rendah, yaitu sekitar 3 t/ha | en_US |
dc.identifier.isbn | 979-8253-07-8 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6905 | |
dc.publisher | Balittra | en_US |
dc.subject | SISTEM USAHATANI LAHAN RAWA DANGKAL | en_US |
dc.title | SISTEM USAHATANI LAHAN RAWA DANGKAL | en_US |
dc.type | Article | en_US |