Kajian Padi Gogo (Inpago) Di Lahan Suboptimal Di Zona Selatan Kabupaten Gunungkidul
dc.contributor.author | Sutardi | |
dc.contributor.author | Sutaryo, Bambang | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-26T03:25:22Z | |
dc.date.available | 2021-03-26T03:25:22Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.description | 12 hlm.; 5 tabel | en_US |
dc.description.abstract | Introduksi VUB padi gogo (Inpago) diharapkan salah satu cara untuk meningkatkan hasil dan produktivitas padi pada lahan suboptimal. VUB Inpago telah banyak dihasilkan namun di tingkat lapang belum berkembang dengan berbagai kendala. Tujuan kajian untuk membuktikan bahwa introduksi VUB Inpogo dapat memberikan kontribusi dalam mendongkrak peningkatan hasil dan produktivitas padi. Metodologi Pendekatan yang ditempuh melalui on farm research melibatkan petani kooperator yang respon terhadap inovasi teknologi, aktif melakukan kegiatan usahatani padi gogo, dan bersedia menularkannya kepada petani lain di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul. Pengkajian menggunakan factor tunggal dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Rondomize Complete Block Design). Perlakuan sebanyak 8 VUB 3 kali ulangan, luas plot 500 m atau sesuai dengan luas pemilikan petani. Varietas VUB Inpago 4, Inpago 5, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, sebagai kontrol Ciherang dan IR64 (VUB padi sawah) dilakukan pada bulan April-Agustus 2015. Peubah pengamatan meliputi analisis PMP (Pemahaman Masalah dan Peluang), analsis tanah PuTK dan pengumpulan data agronomi. Analisis data dilakukan secara diskriptif dan statistik, terdiri dari analisis sidik ragam (Uji-F) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan Uji-t (DMRT) dan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur hara N dan P statusnya rendah, K sedang, dengan pH netral. Varietas unggul baru Inpogo berpengaruh secara nyata terhadap semua variabel yang diuji yaitu jumlah gabah isi per malai, jumlah malai, bobot 1000 butir, dan panjang malai. VUB INPOGO dan varietas pembanding Ciherang dan IR64 memiliki perbedaan yang nyata. Perbedaan produksi VUB Inpago 8 dengan Ciherang dan IR 64 sebesar 1.024 dan 256 kg/ha, sedangkan Inpago 10 dengan Ciherang dan IR 64 sebesar 2.048 dan 1.278 kg/ha. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12279 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) | en_US |
dc.subject | PADI | en_US |
dc.subject | VUB | en_US |
dc.subject | INPAGO | en_US |
dc.subject | SUBOPTIMAL | en_US |
dc.title | Kajian Padi Gogo (Inpago) Di Lahan Suboptimal Di Zona Selatan Kabupaten Gunungkidul | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- 6. Kajian Padi Gogo (Inpago) Di Lahan Suboptimal Di Zona Selatan Kabupaten Gunungkidul - Sutardi dan Bambang Sutaryo (BPTP YOGYA).pdf
- Size:
- 248.14 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: