Kredit Usaha Rakyat Mendukung Pengembangan Usaha Ayam KUB di Jawa Tengah

Abstract
Aksesibiitas pembiayaan perbankan menuntut skala usaha yang layak secara ekonomi, sehingga jaminan usaha dapat berkesinambungan dengan arus kas (cash flow) yang memadai. Di sisi lain, usaha peternakan selama ini masih didominasi oleh pelaku usaha skala rakyat, sehingga belum memenuhi kaidah yang berorientasi produksi guna mengoptimalkan keuntungan usaha. Hal ini juga berlaku pada usaha ayam lokal yang masih melaksanakan usahanya secara parsial, belum terintegrasi antar aktor/pelaku usaha dalam rantai pasok (supply chain) yang akan berdampak pada rantai nilai (value chain) dari usaha tersebut. Oleh karena itu, penting adanya model pengembangan usaha ayam lokal yang terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir dan dilakukan secara berkelompok sehingga skala usahanya dapat memenuhi kelayakan ekonomi dan memberikan nilai manfaat yang lebih bagi pelaku usaha. Diperlukan pula pendampingan bagi pelaku usaha dalam penyusunan rencana model bisnis agar diperoleh perencanaan yang realistis bagi perbankan saat dilakukan pengajuan KUR. Rencana bisnis pengembangan usaha juga perlu dilengkapi dengan strategi kelembagaan yang baik. Penguatan kelembagaan dalam konteks usaha yang terintegrasi secara inklusif pada pengembangan usaha ayam lokal sangat penting sebagai modal sosial.
Description
Keywords
E Economics, development, and rural sociology/Ekonomi, Pembangunan dan Sosiologi Pedesaan::E13 Investment, finance and credit/Investasi, Keuangan dan Kredit
Citation