Keragaan Mutu Benih Padi Varietas Unggul Baru Berdasarkan Standar Laboratorium
No Thumbnail Available
Date
2010-11-18
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Abstract
Performance of Seed Quality of Some New Improved Rice Varieties Based on the Laboratory Standard. To most of the rice farmers in Indonesia, the availability of quality rice seeds is paramount to support their rice farming. The availability of rice seeds is depended on the seed companies available in Indonesia. Unfortunately, the rice seeds available in the markets were very often found to be very poor, such as low germinability, contain other varietal mixtures, a lot of unnecessary stuffs, etc. It is the time, therefore, to pose the farmers to become seed producers with the guidance from the Institute of Seed Certification (BPSB). This experiment was carried out in Lampung District during the WS of 2008. Five new varieties of rice, namely Cimelati, Mekongga, Gilirang, Bondoyudo, and Conde were grown. During the rice cropping season, crop inspection by the team of BPSB were carried out three time, Le. when the rice crops were at 21 s after transplanting (DAT), at the growth stage of 90% flowering, and at 7 days before harvesting. Results of the experiment indicated that the highest yield of 6.43 t/ha were demonstrated by Mekongga, while the highest quality seed of 26.97% was by Conde. Due to their high productivity and taste, most farmers preferred more on Mekongga, Conde, and Gilirang than the other varieties. The quality seeds produced by all rice varieties evaluated meet the criteria to be as the foundation seeds (FS) class.
Abstrak
Bagi sebagian besar petani padi di Indonesia, ketersediaan benih yang memadai baik dari segi mutu, jumlah, maupun harga masih menjadi faktor pembatas dalam menjalankan usahataninya. Pada umumnya mereka masih sangat tergantung pada benih yang ada di Indonesia. Namun demikian, di pasar masih sering dijumpai benih dengan daya tumbuh yang rendah, mengandung banyak CVL, mengandung banyak kotoran, dib. Oleh sebab itu, sudah saatnya untuk petani tidak tergantung pada produsen benih. Untuk ini, perlu diupayakan kerja sama langsung antara petani penangkar padi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) untuk melakukan produksi benih bermutu. Percobaan untuk merintis kerja sama antara petani dengan BPSB dalam memproduksi benih padi telah dilaksanakan di Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah pada MH 2008. Dalam percobaan ini ditanam 5 varietas padi unggul baru, yaitu Cimelati, Mekongga, Gilirang, Bondoyudo, dan Conde. Selama pertanaman, dilakukan 3 kali pemeriksaan oleh BPSB, yaitu saat tanaman berumur 21 hari, saat tanaman 90% berbunga, dan saat 7 hari sebelum panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil gabah tertinggi dicapai oleh varietas Mekongga, yaitu sebesar 6,43 t/ha, sedangkan hasil benih tertinggi sebesar 26,97% dicapai oleh varietas Conde. Petani dan penangkar benih setempat menyukai varietas Mekongga, Conde, dan Gilirang untuk dikembangkan, karena varietas-varietas tersebut memiliki produktivitas lebih tinggi dan rasa nasi yang lebih disukai dibandingkan dengan produksi dan rasa nasi varietas lain. Hasil panen kelima varietas unggul baru ini secara keseluruhan memenuhi persyaratan standar laboratorium benih padi untuk kelas benih pokok
Description
7 p.; tab.