PROFIL BUDIDAYA TEBU LOKAL KERINCI DI KECAMATANKAYU ARO BARAT, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI
dc.contributor.author | Endrizal | |
dc.contributor.author | Meilin, Araz | |
dc.contributor.other | BPTP Jambi | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-02-20T03:08:55Z | |
dc.date.available | 2019-02-20T03:08:55Z | |
dc.date.issued | 2016-05-31 | |
dc.description.abstract | Tebu lokal Kerinci sudah ada sejak zaman Belanda dan tumbuh serta beradaptasi dengan baik di Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui teknik budidaya tebu eksisting oleh petani di Kecamatan Kayu Aro Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah survei petani dan survei lapang. Survei dilakukan pada tiga desa (Sungai Asam, Kampung, Giri Mulyo). Jumlah petani ditentukan dengan metode snowball atau petani yang direkomendasikan oleh pejabat setempat. Survei lapang terhadap hasil panen tebang pilih dilakukan pada plot dengan luas 10 x 10 m pada tiap desa. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil survei menunjukkan bahwa budidaya tebu lokal di Kecamatan Kayu Aro Barat sangat sederhana. Penanaman baru jarang dilakukan dan tanaman tebu yang ada adalah sisa warisan dari keturunan sebelumnya. Rata-rata setiap petani memiliki lahan tebu antara 1-2 ha setiap petani Pemupukan jarang dilakukan , atau jika ada hanya menggunakan kotoran sapi yang tidak melalui pengomposan. Penyiangan sangat jarang dilakukan bahkan tidak ada. Pembersihan kebun hanya dilakukan pada saat panen sekaligus membersihkan daun tua (mengkletek daun). Panen dilakukan dengan metode tebang pilih menggunakan sabit. Dari hasil panen tebu umur 11 bulan yang dilakukan secara tebang pilih,diperoleh Per satuan luas rata-rata108,33 batang tebu dengan berat 275 kg, niratebu seberat 168,67 kg dan menjadi gula merah yang diolah secara tradisional seberat 33,67kg dengan rendemen rata-rata 12,07%. Setiap petani yang melakukan panen tebang pilih dengan luas lahan 1 ha, rata-rata bisa memproduksi gula sebanyak 200 kg/minggu dengan harga gula Rp 5.000-Rp.6.000,-/kg, sehingga pendapatan petani tebu senilai Rp. 1.000.000 – Rp. 1.200.000,- setiap minggu atau sekitar Rp 4.000.000,- per bulan. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan jika petani mengelola 1 (satu) ha lahan kebun sawit. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-1276-17-4 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6542 | |
dc.publisher | BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Tebu Lokal Kerinci | en_US |
dc.subject | Gula Merah | en_US |
dc.subject | Tebang Pilih | en_US |
dc.title | PROFIL BUDIDAYA TEBU LOKAL KERINCI DI KECAMATANKAYU ARO BARAT, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI | en_US |
dc.type | Article | en_US |