WAKTU TANAM, DOSIS PEMUPUKAN, DAN VARIETAS PADI REKOMENDASI KALENDER TANAM TERPADU VERSUS PENERAPAN OLEH PETANI: (Kasus Musim Tanam Tahun 2014-2016 di Kabupaten Sorong dan Manokwari)

No Thumbnail Available
Date
2016
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
Abstract
Waktu tanam (WT), varietas, dan dosis pemupukan padi adalah bagian dari rekomendasi teknologi adaptif perubahan iklim yang termuat dalam sistem informasi kalender tanam (katam) terpadu yang dapat diakses setiap saat oleh petani dan penyuluh melalui SMS center, aplikasi android, dan website. Tulisan ini menyajikan hasil verifikasi WT, varietas dan dosis pemupukan padi rekomendasi katam versus penerapan oleh petani di Kabupaten Sorong dan Manokwari pada periode tanam MH Maret 2014 - Oktober 2015 dan MK April - September 2015, serta MH Oktober 2015 - Maret 2016 dan MK April - September 2016. Penelitian dilakukan dalam bentuk survey lapangan dan ekstraksi data dari katam terpadu. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan antara rekomendasi katam versus penerapan di petani pada periode periode tanam yang sama. WT padi di petani cukup bersesuaian dengan rekomendasi katam. Di Kabupaten Sorong rata-rata WT padi oleh patani berkisar ± 1-2 dasarian dari rekomendasi katam, sedangkan di Manokwari sekitar ± 2-3 dasarian dari WT rekomendasi katam. Pada periode April-September 2015 dan Oktober-Maret 2016 sekitar 40% lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Sorong mengalami gagal panen akibat kejadian kekeringan (El Nino). Meskipun fenomena tersebut telah diprediksi sifat hujan bawah normal dan telah diinformasikan dalam katam. Secara rata-rata provitas padi di Sorong tinggi pada periode April-September, sedangkan Manokwari pada periode Oktober-Maret. Hal ini berkaitan dengan sifat pola hujan pada kedua wilayah tersebut. Sorong memiliki pola hujan lokal C1 yang secara klimatologi distribusi maskimum curah hujan sekitar Mei-Agustus, sedangkan Manokwari memiliki pola hujan monsunal A4 di mana musim hujan sekitar Desember-April. Dosis pemupukan padi yang diterapkan petani sangat bervariasi dengan nilai selang yang besar. Keadaan ini dipengaruhi terutama oleh faktor ketersediaan pupuk di petani. Petani cenderung mengaplikasikan dosis pupuk secara berlebihan (12-50%) jika tersedia pupuk, sebaliknya jika tidak tersedia pupuk, petani tidak memupuk tanamannya. Jenis pupuk yang tersedia di petani adalah Urea dan N-P-K Phonska, sementara pupuk tunggal SP36 dan KCl sangat langka di Petani. Pupuk organik masih sangat jarang digunakan, hanya beberapa lokasi tertentu yang mencoba menggunakan kotoran sapi yang dikomposkan. Varietas padi yang digunakan petani sekitar 40% sama dengan varietas rekomendasi umum dalam katam terpadu, seperti varietas Ciherang, Cigeulis, Inpari 30, dan Mekongga. Umumnya petani masih sulit mendapatkan benih padi bermutu di lapangan. Petani biasanya mendapatkan benih padi dengan cara barter benih antar sesama petani atau melalui bantuan dinas pertanian.
Description
Keywords
Waktu tanam, dosis pupuk, varietas padi, rekomendasi katam terpadu, penerapan, petani, Sorong, Manokwari
Citation