Sistem Surjan Model Pertanian Lahan Rawa Adaftif Perubahan Iklim
dc.contributor.author | Dedi Nursyamsi, Muhammad Noor, Haryono | |
dc.date.accessioned | 2019-08-01T00:38:29Z | |
dc.date.available | 2019-08-01T00:38:29Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.description.abstract | Masyarakat Indonesia adalah masyarakat agraris karena sebagian besar penduduknya (~I %) mernpunyai mata pencaharian sebagai petani. Menurut Sensus Pertanian 2013, terdapat sekitar 26,14 juta rumah tangga (sekitar 104 juta jiwa) menggantungkan hidup dari kegiatan pertanian. Apabila kegiatan ekonomi masyarakat yang mengambil manfaat dari bidang pertanian juga masuk sebagai mata pencaharian agraris, maka semakin besar jumlah penduduk yang masuk dalam kegiatan pertanian ini. Dengan kata lain, kehidupan masyarakat agraris tidak saja dalam arti kegiatan bercocok tanam yang termasuk buruh tani, tetapi juga kegiatan pekerja atau karyawan di pabrikpabrik pengolahan hasil pertanian, pabrik pupuk, pabrik pestisida, pabrik pakan temak atau ikan yang bahan mentahnya dari dan untuk kegiatan pertanian. Masyarakat Indonesia, selain kaya dengan sumber daya alam sebetulnya juga kaya dengan bermacam-macam model pertanian karena beragamannya ekosistem, etnis dan budaya, serta komoditas yang dapat diusahakan oleh masyarakat petani nusantara. Oleh karena itu kita kenai sistem pertanian sawah (sawah irigasi, sawah tadah hujan), sistem pertanian tegalan (sistem pertanian lahan kering), sistem perladangan, sistem pertanian irigasi (teknis, setengah teknis, pasang surut, polder), sistem subak, sistem walik jerami, dan lain sebagainya. PenuIisan buku ini awalnya diiIhami saat kunjungan para tamu Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa dan Kementerian Pertanian dari negara asing, seperti Jepang (Univ. Hokkaido), Philipina (lRRI), dan lainnya yang kemudian diajak ke Desa Karang Buah yang ditata dengan sistem surjan dalam pengembangan lahan usaha taninya. Para tamu setelah memperhatikan keragaan sistem surjan dilapangan umumnya terkagumkagum, terlebih setelah mencicipi jeruk yang dihasilkan petani ini rasanya manis, pada ditanam di tanah yang dikenal masam (tanah suifat masam). Sebetulnya ide untuk penyusnan buku ini sudah dua tahun yang lalu, tetapi baru karena berbagai kegiatan selalu tertunda. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-344-006-1 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7194 | |
dc.publisher | IAARD Press | en_US |
dc.subject | Sistem Surjan Lahan Rawa Iklim | en_US |
dc.title | Sistem Surjan Model Pertanian Lahan Rawa Adaftif Perubahan Iklim | en_US |
dc.type | Book | en_US |