DAMPAK PROGRAM UPAYA KHUSUS (UPSUS) TERHADAP LUAS TANAM DAN PRODUKSI PADI DI PROVINSI BANGKA BELITUNG
dc.contributor.author | Ahmadi | |
dc.contributor.author | Rusmawan, Dede | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-08-06T03:33:13Z | |
dc.date.available | 2019-08-06T03:33:13Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description | ProvinsiBangka Belitung merupakan daerah kepulauan yang bahan pangannya masih tergantung dengan daerah lain. Apabila tidak diantisipasi maka akan berdampak pada kerawanan ketahanan pangan khususnya beras didaerah ini. Ditinjau dari sisi produksi beras di Bangka Belitung hingga saat ini baru mencukupi 14,15% dari total kebutuhan dan sisanya masih didatangkan dari luar daerah. Berdasarkan data statistik potensi untuk meningkatkan produksi padi masih tergolong tinggi, karena dilihat dari ketersediaan lahan untuk kegiatan pertanian masih cukup tersedia yaitu untuk lahan basahmasih tersedia seluas 25.807hektar dan lahan kering seluas 45.984 hektar. Pada tahun 2013 lahan sawah yang dapat ditanami baru sebesar 11.521 hektar, dengan ratarata produktivitas 3,42 t/ha dan lahan kering mencapai 1,87 t/ha (BPS Babel,2014). Produktivitas tersebut masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan rata-rata produktivitas di Pulau Jawa yang mencapai 5,9 t/ha, dan luar Pulau Jawa mencapai 4,79 t/ha (BPS, 2015). | en_US |
dc.description.abstract | Pemerintah mencanangkan program swasembada pangan berkelanjutan dapat dicapai dalam tiga tahun kedepan (2015-2017).Untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan tersebut Kementerian Pertanian menggulirkan Program Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (pajale). Pengkajian ini dilakukan pada musim tanam Oktober-Maret 2014/2015 dan musim tanam OktoberMaret 2015/2016 diKabupaten Belitung Timur dan Belitung.Data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Data primer di peroleh melaui observasi lapang dengan melibatkan petani peserta UPSUS, yang difokuskan pada pelaksanaan UPSUS, kendala serta masalah yang dihadapi oleh petani. Sedangkan data skunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Hasil kajian menunjukan bahwa dampak program UPSUS adalah terjadinya peningkatan luas tanam, luas panen dan produksi. Penambahan luas panen meningkat secara signifikan yaitu sebesar 14,63%, namun demikian penambahan luas panen tersebut belum diikuti dengan peningkatan produksi secara signifikan. Produksi padi hanya meningkat 12,91%. Hal ini diduga karena pada musim tanam Oktober - Maret 2015/2016 terjadi serangan penyakit blast, sehingga mempengaruhi produktivitas. Pada musim tanam Oktober-Maret 2014/2015 rata-rata produktivitas hanya 5,24 t/ha di Belitung Timur dan 4,20 t/ha di Belitung, sedangkan musim tanam Oktober - Maret 2015/2016 hanya sebesar 5,16 t/ha di Belitung Timur dan 3,58 t/ha di Belitung. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7230 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Padi, upaya khusus, swasembada | en_US |
dc.title | DAMPAK PROGRAM UPAYA KHUSUS (UPSUS) TERHADAP LUAS TANAM DAN PRODUKSI PADI DI PROVINSI BANGKA BELITUNG | en_US |
dc.type | Book | en_US |