DAMPAK PROGRAM UPAYA KHUSUS (UPSUS) TERHADAP LUAS TANAM DAN PRODUKSI PADI DI PROVINSI BANGKA BELITUNG
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Pemerintah mencanangkan program swasembada pangan berkelanjutan dapat
dicapai dalam tiga tahun kedepan (2015-2017).Untuk mencapai swasembada pangan
berkelanjutan tersebut Kementerian Pertanian menggulirkan Program Upaya Khusus
(UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (pajale). Pengkajian ini
dilakukan pada musim tanam Oktober-Maret 2014/2015 dan musim tanam OktoberMaret 2015/2016 diKabupaten Belitung Timur dan Belitung.Data yang digunakan
adalah data primer dan skunder. Data primer di peroleh melaui observasi lapang dengan
melibatkan petani peserta UPSUS, yang difokuskan pada pelaksanaan UPSUS, kendala
serta masalah yang dihadapi oleh petani. Sedangkan data skunder diperoleh dari Dinas
Pertanian Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Hasil kajian menunjukan bahwa
dampak program UPSUS adalah terjadinya peningkatan luas tanam, luas panen dan
produksi. Penambahan luas panen meningkat secara signifikan yaitu sebesar 14,63%,
namun demikian penambahan luas panen tersebut belum diikuti dengan peningkatan
produksi secara signifikan. Produksi padi hanya meningkat 12,91%. Hal ini diduga
karena pada musim tanam Oktober - Maret 2015/2016 terjadi serangan penyakit blast,
sehingga mempengaruhi produktivitas. Pada musim tanam Oktober-Maret 2014/2015
rata-rata produktivitas hanya 5,24 t/ha di Belitung Timur dan 4,20 t/ha di Belitung,
sedangkan musim tanam Oktober - Maret 2015/2016 hanya sebesar 5,16 t/ha di
Belitung Timur dan 3,58 t/ha di Belitung.
Description
ProvinsiBangka Belitung merupakan daerah kepulauan yang bahan pangannya
masih tergantung dengan daerah lain. Apabila tidak diantisipasi maka akan berdampak
pada kerawanan ketahanan pangan khususnya beras didaerah ini. Ditinjau dari sisi
produksi beras di Bangka Belitung hingga saat ini baru mencukupi 14,15% dari total
kebutuhan dan sisanya masih didatangkan dari luar daerah. Berdasarkan data statistik
potensi untuk meningkatkan produksi padi masih tergolong tinggi, karena dilihat dari
ketersediaan lahan untuk kegiatan pertanian masih cukup tersedia yaitu untuk lahan
basahmasih tersedia seluas 25.807hektar dan lahan kering seluas 45.984 hektar. Pada
tahun 2013 lahan sawah yang dapat ditanami baru sebesar 11.521 hektar, dengan ratarata produktivitas 3,42 t/ha dan lahan kering mencapai 1,87 t/ha (BPS Babel,2014).
Produktivitas tersebut masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan rata-rata
produktivitas di Pulau Jawa yang mencapai 5,9 t/ha, dan luar Pulau Jawa mencapai 4,79
t/ha (BPS, 2015).
Keywords
Padi, upaya khusus, swasembada