Analisis Kapasitas dan Kehilangan Hasil Alat Panen Mini Combine Harvester Pada Produksi Benih Padi di Kebun Percobaan Sidondo, Sulawesi Tengah

Abstract
Produksi benih padi terus dipacu untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional. Dilain pihak, tenaga kerja sektor pertanian semakin berkurang akibat kalah bersaing dengan sektor lain. Oleh karena itu pemakaian sarana alat dan mesin pertanian mutlak diperlukan. Proses panen dan perontokan membutuhkan banyak tenaga kerja dan harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Saat ini telah bekembang mini combine harvester yang dapat memotong sekaligus merontok. Penelitian bertujuan untuk menganalisa kinerja alat dan mengetahui tingkat kehilangan hasil penggunaan alat tersebut. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Sidondo dengan luas 5 ha. Hasil penelitian menunjukan tingkat kehilangan hasil yang tinggi (8,8%) bila dibandingkan dengan spesifi kasi alat (1,76%). Hal ini diduga karena tinggi pemotongan terlalu tinggi (50,6 cm) sehingga banyak malai yang tidak terpotong dan tertinggal. Penyebab lainnya adalah kecepatan jalan alat yang terlalu cepat (2,1 km/jam) sehingga banyak bulir yang tertarik gigi pemotong dan jatuh tercecer. Walaupun kapasitas efektif alat tinggi (7,81 jam/ha) bila dibandingkan dengan spesifi kasi teknis alat (9,15 jam/ha) namun kapasitas aktualnya sangat kecil (11,21 jam/ha), hal ini dikarenakan banyak waktu tidak efektif yang digunakan tidak untuk proses pemotongan dan perontokan, selain itu diduga lebar kerja aktual yang kecil (108,54 cm) dimana lebar kerja seharusnya adalah 120 cm. Dengan kehilangan hasil 8,8%, kehilangan benih mencapai 1,472 ton GKP (kadar air 20%). Disarankan perlu dilakukan pemasangan alat bantu pengukur ketinggian potong dan pengukur kecepatan pada alat tersebut sehingga operator dapat mengoperasikan sesuai dengan parameter kerja alat.
Description
9 hlm.; ills.: 5 tabel
Keywords
PANEN, COMBINE HARVESTER, KAPASITAS ALAT, KEHILANGAN HASIL, BENIH, PADI
Citation