Peta Pewilayahan Komoditas Pangan Berdasarkan Zona Agro Ekologi(ZAE) Skala 1:50.000 di Sumatera Utara

dc.contributor.authorDeddy Romulo Siagian, SP, MSc, PhD
dc.contributor.otherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)en_US
dc.date.accessioned2022-09-13T09:09:10Z
dc.date.available2022-09-13T09:09:10Z
dc.date.issued2021-05
dc.descriptionPembangunan pertanian merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor nonmigas dan devisa negara, meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan pendapatan masyarakat petani, dan pengentasan kemiskinan (Hidayat dan Mulyani, 1999). Dalam kondisi sulit seperti ini sektor pertanian masih tetap dapat memetik keuntungan dengan melonjaknya harga komoditas perkebunan di pasar dunia (Winoto dan Winarto, 1999), oleh karena itu sektor pertanian menjadi penyumbang yang nyata terhadap produk domestik bruto nasional sebesar 17,2 % (Pusat Data Pertanian, 1999). Di dalam sistem pertanian, lahan merupakan alat produksi yang mempunyai peran ganda, yaitu sebagai tempat pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur hara, sumber air, tempat peredaran udara, dan tampat berlangsungnya berbagai macam kegiatan pengelolaan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sifat-sifat dan karakteristik lahan merupakan dasar dari usaha pengembangan komoditi secara intensif. Di samping itu, pengetahuan tentang kondisi agroklimat juga memegang peranan penting. Beberapa unsur agroklimat seperti suhu, curah hujan , kelembaban, radiasi matahari dan angin, merupakan dasar pertimbangan penting untuk menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan dan periode pengusahaannya. Kesalahan dalam menentukan syarat iklim bagi tanaman akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak normal, sehingga produktivitasnya akan jauh menyimpang dari potensi sebenarnya. Keberhasilan pengembangan pertanian akan tergantung pada sumberdaya manusia yang mampu mengelola dan memanipulasi sumberdaya alam yang kurang produktif menjadi lebih baik. Usaha ini dapat dilakukan misalnya dengan cara mendapatkan teknologi budidaya yang tepat, penyediaan varietas unggul, manajemen lahan dan air. Salah satu kegiatan pengumpulan data dan informasi sumberdaya lahan dilakukan, yaitu penyusunan peta Zona Agro Ekologi (ZAE) skala 1 : 250.000. Peta tersebut sangat bermanfaat sebagai acuan dasar pada tingkat perencanaan regional atau nasional, sedangkan untuk pemanfaatannya pada skala operasional perlu ditindaklanjuti dengan skala yang lebih besar yaitu skala 1 : 50.000. Pada skala detail tersebut, penilaian kesesuaian lahan digunakan sebagai dasar untuk menyusun peta pewilayahan komoditas pada berbagai zone agro ekologi (BBSDLP, 2013). Adapun kegiatan ini pernah dilakukan Pada tahun 2015 di Kabupaten Samosiren_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-70-1
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17448
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)en_US
dc.subjectResearch Subject Categories::A Agriculture/Pertanianen_US
dc.titlePeta Pewilayahan Komoditas Pangan Berdasarkan Zona Agro Ekologi(ZAE) Skala 1:50.000 di Sumatera Utaraen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
9786026954701.pdf
Size:
2.43 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
a Pewilayahan Komoditas Pangan Berdasarkan Zona Agro Ekologi(ZAE) Skala 1:50.000 di Sumatera Utara
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections