13. Peningkatan Produksi Padi Pada Lahan Sub Optimal (Lahan Sawah Tadah Hujan) Melalui Penerapan Kalender Tanam Terpadu Terpadu di Sumatera Utara

Abstract
Salah satu indikator penting kinerja pemerintah adalah terpenuhinya kebutuhan pangan secara cukup dan berkualitas berdasarkan prinsip-prinsip kemandirian pangan. Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat, antara lain melalui percepatan tanam di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang masih tinggi curah hujannya. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu antisipatif, berupa Kalender Tanam yang telah dikembangkan sejak 2007 oleh Badan Litbang Pertanian, kemudian disempurnakan menjadi Kalender Tanam Terpadu yang memuat rekomendasi teknologi dan kebutuhan sarana produksi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi guna memenuhi swasembada pangan adalah dengan meningkatkan indeks pertanaman padi melalui penerapan KATAM TERPADU di lahan sawah suboptimal (lahan sawah tadah hujan). Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan Kalender Tanam Terpadu Pada Lahan Sub Optimal (Lahan Sawah Tadah Hujan) Di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dalam Pencapaian 10 Juta Ton Surplus Beras Tahun 2014 dan mengkaji Ketepatan Kalender Tanam Terpadu Pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Dampak yang diperoleh adalah penerapan Katam Terpadu di Lahan Sawah Tadah Hujan di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan produksi dan produktivitas padi pada lahan sub optimal di Sumatera Utara sebesar 25%. Hasil pengkajian yang dilakukan pada 2 musim tanam (Katam MT III 2013 dan Katam MT I 2013/2014). Produktivitas tertinggi diperoleh pada MT 2 (Katam MT I 2013/2014) dengan produksi GKP sebesar 8.0 t/ha dan Indeks Panen sebesar 0,48. Hasil validasi data iklim (curah hujan) di 2 MT (Katam MT III 2013 dan Katam Mt I 2013/2014) menunjukan adanya perbedaan antara rekomendasi jadwal tanam pada kalender tanam dengan kondisi eksisting terutama pada MT Verifi kasi prakiraan bulanan yang dikeluarkan oleh BMKG berdasarkan pada pewilayahan ZOM > 80 % (83%), namun untuk wilayah yang lebih kecil khususnya kecamatan Binjai verfi kasinya < 50 % (33%).
Description
27 hlm.; 3 ills.: 5 tabel
Keywords
LAHAN SUB OPTIMAL, KATAM TERPADU, INDEKS PANEN
Citation