MEMBANGUN SINERGI KELEMBAGAAN PENDAMPINGAN KAWASAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA KRISAN (Dendrathema grandiflorum, Tzvelev) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
dc.contributor.author | Hanafi, Hano | |
dc.contributor.author | Martini, Tri | |
dc.contributor.other | BPTP Jambi | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-02-27T06:27:13Z | |
dc.date.available | 2019-02-27T06:27:13Z | |
dc.date.issued | 2016-05-31 | |
dc.description.abstract | Salah satu programRenstra BBP2TP tahun 2010 – 2014 adalah Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian. Kegiatan ini dimulai pada tahun 2009 dalam bentuk kegiatan pendampingan teknologi yang diarahkan untuk mendukung Program Strategis Pertanian (BBP2TP, 2009), diantaranya Pendampingan Program Pengembangan Kawasan Hortikultura. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi yang positif terhadap efektivitas kerja dalam membangun sinergi kelembagaan pendampingan kawasan agribisnis hortikultura). Konsep pengembangan kawasan merupakan konsep yang sangat tepat dalam rangka mengintegrasikan beberapa kegiatan dengan Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian dan instansi di luar Kementerian. Salah satu komoditas yang menjadi andalan di DIY untuk pendampingan pengembangan di kawasan agribisnis hortikultura adalah krisan.Metode pengambilan data dilakukan melalui evaluasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan pencarian dan penentuan lokasi, pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi akhir kegiatan, evaluasi sistem koordinasi sinergi pihak terkait, mulai pemda setempat (Bupati), Dinas pertanian tingkat propinsi sampai kabupaten, BPP/BP3k, pemerintah tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan, serta pelaku bisnis (para floris dan dekorator) penampung dan pedagang bunga. Hasil evaluasi menunjukkan koordinasi dan sinergi antar kelembagaan terkait seperti Pemda tingkat I dan II; Dinas Pertanian, BP2TPH, BPTP dan BPP berjalan sangat baik dan efektif dalam melaksanakan pendampingan kawasan agribisnis hortikultur (PKAH) Krisan , sesuai tupoksi kelembagaan masing-masing. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura krisan merupakan kegiatan yang melibatkan banyak pihak, maka koordinasi antar instansi yang terkait dengan pelaku usaha perlu dikembangkan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-1276-17-4 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6848 | |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | BB Pengkajian Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Sinergi Kelembagaan | en_US |
dc.subject | Pendampingan | en_US |
dc.subject | PKAH | en_US |
dc.subject | Krisan | en_US |
dc.title | MEMBANGUN SINERGI KELEMBAGAAN PENDAMPINGAN KAWASAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA KRISAN (Dendrathema grandiflorum, Tzvelev) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Article | en_US |