Analisis Teknik Penggunaan Environtmental Monitoring System Pada Usaha Tanaman Hortikultura di Agrifarm PT. Daya Santosa Rekayasa Desa Tawangargo Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 2.2019.TAP.PENDAHULUAN. Revolusi Industri 4.0 yang sedang berkembang saat ini sudah tidak lagi
membicarakan otomatisasi alat, tetapi lebih pada sistem siber fisik atau Internet of
Things. Sektor pertanian Indonesia harus siap dalam menghadapi era Revolusi
Industri 4.0 saat ini. Mekanisasi alat dan mesin pertanian tidak hanya harus bisa
berjalan secara otomatis, tetapi juga terintegrasi dengan jaringan internet. Sistem
mekanisasi tersebut akan berperan penting dalam mencapai target swasembada
pangan yang berkelanjutan.
Revolusi Industri 4.0 yang menuntut pengembangan teknologi mekanisasi
pertanian tentu juga akan memiliki dampak dan tantangan tersendiri. Salah satu
dampak yang sudah terlihat jelas adalah dengan meningkatnya penerapan teknologi
pada sistem pertanian modern, maka akan mengurangi tenaga kerja yang
dibutuhkan. Walaupun nilai produksinya akan semakin meningkat, tetapi jumlah
petani atau tenaga kerja yang dibutuhkan akan jauh lebih sedikit karena sudah
tergantikan oleh mesin atau teknologi.
Selain akan berkurangnya kebutuhan tenaga kerja, tantangan yang harus
dihadapi sektor pertanian saat ini bukan hanya pemanfaatan lahan atau sumber daya
alam lainnya, tetapi harus lebih kepada digitalisasi dalam meningkatkan efektivitas
proses meminjam istilah ‘smart’ dalam smart city, smart farming yang pada
awalnya disebut ‘precision agriculture’ digadang-gadang akan menjadi konsep
wajib pertanian di masa depan karena keterbatasan lahan. Smart farming
memanfaatkan Internet of Things (IoT) demi meningkatkan kualitas maupun
kuantitas produksi dalam industri agrikultur. (Rusli, 2021)
Pemanfaatan teknlogi industri 4.0 akan mampu mewujudkan ketahanan
pangan dengan meningkatkan produktivitas dan biaya produksi rendah. Dalam
menciptakan ketahanan pangan yang dibutuhkan saat ini adalah smart farming dan
pertanian presisi. Penerapan smart farming yang berbasis teknolgi kecerdasan buatan akan memberikan beberapa keuntungan yaitu peningkatan produktivitas,
efisiensi dan pengurangan dampak buruk terhadap lingkungan.
Diberbagai negara saat ini system smart farming ini telah diterapkan untuk
berbagai aspek yaitu, pembibitan, penanaman, penyemprotan hingga panen dan
pasca panen bahkan bisa juga untuk pengelolaan ternak dan sebagainya. Dalam
meningkatkan produksi dan mencapai swasembada pertanian smart farming
merupakan solusi yang tepat. Dengan menggunakan smart farming seorang petani
dapat memprediksu hasil pertanian dan dengan bantuan system akar dapat
memperoleh informasi upaya apa yang harus dilakukan berikutnya seperti apa yang
akan ditanam, di mana dan kapan untuk mencapai hasil panen yang maksimal.
Karena smart farming menggunakan model matematika untuk menganalisa data
hasil panen sebelumnya, cuaca, kangdungan kimiawi, kondisi daun dan biomassa.
Prediksi hasil pertanian seperti ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di
daerh yang laju pertumbuhan peduduknya tinggi seperti di Indonesia (Colantoni A,
2018)
Seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi pertanian dan dengan
adanya smart farming saat ini para petani semakin mudah untuk melakukan
kegiatan pertanian, dan dengan didukung penggunaan environtmental monitoring
system para petani sudah dapat melakukan monitoring dari jarak jauh.
Description
Keywords
Environtmental Monitoring System,Hortikultura,Smart Farming