Variabilitas Iklim dan Dampaknya Terhadap Dinamika Kalender Tanam di Sentra Produksi Padi
No Thumbnail Available
Date
2015-08-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Akhir-akhir ini dampak variabilitas iklim dan perubahan iklim akibat fenomena
ENSO (El NiƱo Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) terutama
terhadap sektor pertanian khususnya tanaman pangan menjadi perhatian serius.
Diyakini, faktor variabilitas iklim memainkan peran penting dalam menentukan
produktivitas. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya dalam mengantisipasi
dampak variabilitas iklim dengan tujuan untuk mengidentifikasi dampak
variabilitas iklim pada daerah yang sering terkena fenomena ENSO dan IOD serta
untuk mengetahui dampak dari kedua fenomena tersebut terhadap kalender tanam
padi di sentra produksi padi pada wilayah dengan pola curah hujan monsunal
dan equatorial. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: (1) Analisis
hubungan antara anomali curah hujan dengan anomali suhu muka laut, melalui
analisis distribusi curah hujan dan analisis hubungan curah hujan dengan ENSO
dan IOD, (2) Delineasi wilayah terkena dampak ENSO dan IOD serta (3) Analisis
sensitivitas dan dinamika Kalender Tanam pada Peta Kalender Tanam Eksisting.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dampak ENSO dan IOD terhadap
penurunan curah hujan yang terlihat jelas selama periode kering (Juni-Agustus)
dan selama periode transisi (September-November). Dampaknya bahkan lebih
jelas di daerah dengan tipe curah hujan monsunal. Pada wilayah berpola curah
hujan monsunal, seperti di Indramayu sebagian besar luas sawah (55.16%) dari
total sawah di Kabupaten Indramayu terkena dampak ENSO yang berkorelasi kuat
dengan curah hujan di wilayah tersebut sehingga puncak tanam lebih lambat 6
dasarian terjadi pada November III/Desember I sedangkan di Cianjur Luas sawah
yang terpengaruh oleh IOD sekitar 17,93% dari luas sawah secara keseluruhan
sehingga mengalami penundaan puncak tanam 1-2 dasarian terjadi pada Oktober
II/III. Pada wilayah berpola curah hujan equatorial, Wilayah sentra produksi
padi seperti Solok tidak dipengaruhi oleh ENSO dan IOD, sedangkan Pesisir
Selatan sebagian wilayahnya dipengaruhi oleh kedua fenomena tersebut, sekitar
58,02% luas sawah di Pesisir Selatan yang berada pada wilayah terpengaruh IOD
berkorelasi lemah terhadap curah hujannya. Akibatnya, terjadi penundaan puncak
tanam 1-2 dasarian dari puncak tanam pada umumnya dari Mei III/Juni I menjadi
Juni II/III.
Description
15 hlm.; 7 ills.; 3 tabel
Keywords
VARIABILITAS, IKLIM, KALENDER TANAM, SENTRA PRODUKSI PADI