PENERAPAN IRIGASI TETES DI BPTP JAWA TIMUR KECAMATAN KARANGPLOSO KAB MALANG
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN, POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Abstract
PROPOSAL PKL 1, 2020. TAP. PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu komponen terpenting dalam pertanian. Di
Indonesia, penggunaan air untuk pertanian menduduki peringkat pertama sebesar
75% (Indonesian Climate Change Sectoral Roadmap, 2010). Kebutuhan akan
sumber daya air yang semakin meningkat menyebabkan adanya persaingan
dalam pemanfaatannya, baik antara sektor pertanian dengan sektor non pertanian,
maupun antar pengguna di sektor pertanian itu sendiri. Persaingan dalam
penggunaan air menyebabkan perlunya efisiensi dalam penggunaan air.
Saat ini penggunaan air untuk sektor pertanian merupakan yang tertinggi
dan mencapai sekitar 80% dari total kebutuhan air dunia (Seckler, 2000). Di
Indonesia, penggunaan air untuk pembangunan pertanian menempati urutan
pertama sekitar 75%, diikuti 13,5% untuk kebutuhan rumah tangga dan 11,5%
untuk kebutuhan industri (Gani, 2001). Kebutuhan air yang sangat besar ini
sebagian besar berasal dari air irigasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pertanian tanaman padi, sedangkan air irigasi yang digunakan untuk pertanian di
lahan kering sangat sedikit.
Irigasi merupakan salah satu komponen penting dalam mekanisasi
pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produksi pertanian. Dengan
merancang sistem irigasi yang memperhatikan aspek kondisi tanah, kebutuhan air
tanaman dan iklim mikro, efisiensi penggunaan air dapat ditingkatkan, yang pada
gilirannya akan meningkatkan produksi dan produktivitas untuk kegiatan pertanian
secara keseluruhan. Penerapan sistem irigasi mikro bagi tanaman yang memiliki
nilai ekonomi tinggi, yaitu tanaman yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi, dapat
menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.
Hal ini dikarenakan dalam penerapan irigasi mikro, jaringan pipa digunakan untuk
menyediakan air irigasi yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi, sehingga
dapat mengoptimalkan penggunaan air irigasi dan mendukung peningkatan
keamanan pangan dan air.
Salah satu cara irigasi yang memungkinkan untuk menyesuaikan jumlah
air dengan kebutuhan tanaman adalah irigasi tetes. Irigasi tetes adalah metode
penyediaan air yang digambarkan sebagai pasokan air terus menerus dengan laju
aliran rendah. Secara mekanis, air disalurkan melalui jaringan pipa, yang
kemudian diberikan ke daerah akar dalam jumlah yang mendekati kebutuhan
2
tanaman melalui emitter, yaitu lubang-lubang kecil tertentu yang panjangnya sama
di sepanjang pipa saluran. Sistem irigasi tetes dapat menghemat penggunaan air,
karena dapat meminimalkan kehilangan air yang dapat terjadi seperti perkolasi,
evaporasi dan drainase, sehingga cocok digunakan pada daerah pertanian yang
sumber airnya terbatas.Irigasi tetes pada umumnya digunakan untuk tanaman tanaman bernilai ekonomi tinggi, termasuk tanaman cabai. Hal ini sejalan dengan
diperlukannya biaya awal yang cukup tinggi, akan tetapi untuk biaya produksi
selanjutnya akan lebih kecil karena sistem irigasi tetes dapat menghemat biaya
pengadaan peralatan yang biasanya dapat digunakan untuk beberapa kali musim
tanam serta menghemat biaya tenaga kerja untuk penyiraman, pemupukan dan
penyiangan.
Hasil percobaan Sumarna dan Stallen (1991) menghasilkan kebutuhan air
pengairan untuk pertanaman cabai dalam satu musim tanam pada tanah Latosol
di daerah Subang adalah sekitar 12,620 mm per hektar, bila dilakukan dengan
sistem irigasi tetes, sedangkan dengan cara petani setempat, yaitu menggunakan
alat embrat (“water can”) dapat mencapai 27,428 mm per hektar. Hal ini
membuktikan, bahwa dengan sistem irigasi tetes dapat menghemat pemakaian
air.
Di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang berlokasi di Jl. Raya
Karangploso No.Km.04, Turi Rejo, Kepuharjo, Kec. Karang Ploso, Kabupaten
Malang, Jawa Timur 65152 melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi
tepat guna spesifik lokasi bagi semua komoditas pertanian, baik tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan teknologi yang
bersifat terapan (siap pakai) dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta
pendapatan petani.
Description
Keywords
Irigasi Tetes, Pipa Polyethylene, Pipa Pvc