26. Komposisi dan Sebaran Ras Jamur Pyricularia Grisea Pada Padi Sawah Irigasi di Kabupaten Subang, Karawang dan Indramayu

dc.contributor.authorSudir
dc.contributor.authorNasution, Anggiani
dc.contributor.authorNuryanto, Bambang
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.date.accessioned2022-11-01T02:30:13Z
dc.date.available2022-11-01T02:30:13Z
dc.date.issued2015-10
dc.description15 hlm.; 6 tabelen_US
dc.description.abstractPenyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea merupakan penyakit penting pada tanaman padi di Indonesia terutama pada padi lahan kering. Akhirakhir ini penyakit blas sudah mulai banyak ditemukan di padi sawah irigasi. Penelitian untuk mengetahui komposisi dan sebaran ras jamur Pyricularia grisea penyebab penyakit blas padi sawah irigasi di Kabupaten Karawang, Subang, dan Indramayu Jawa Barat dilakukan pada musim tanam 2013. Kegiatan meliputi tiga tahapan yaitu pengamatan dan pengambilan sampel tanaman sakit dilapangan dengan metode survei, isolasi jamur P. grisea di laboratorium, dan pengujian ras di rumah kaca. Sampel tanaman bergejala sakit blas diambil secara acak di lapangan dan di masukkan ke dalam amplop kertas untuk diisolasi jamur P. grisea di laboratorium. Pengujian ras jamur dilakukan di rumah kaca dengan menginokulasikan jamur P. grisea yang diperoleh pada tujuh varietas diferensial. Hasil pengamatan di lapangan selama musim tanam 2013 menunjukkan penyakit blas leher di wilayah Kabupaten Subang ditemukan hampir merata dengan tingkat keparahan 1,0 sampai 8,0%, di Kabupaten Karawang, tingkat keparahan 2,7 sampai 4,6%, sedangkan di Kabupaten Indramayu, tingkat keparahan 3,1 sampai 10,9%. Hasil pengambilan sampel tanaman sakit blas diperoleh sebanyak 224 sampel tanaman sakit blas leher yang mewakili masing-masing wilayah, terdiri dari 60 isolat dari Kabupaten Subang, 40 isolat dari Kabupaten Karawang, dan 124 isolat dari Kabupaten Indramayu. Hasil isolasi jamur P. grisea diperoleh 224 isolat yang terdiri dari 60 isolat dari Kabupaten Subang, 40 isolat dari Kabupaten Karawang, dan 124 isolat dari Kabupaten Indramayu. Hasil identifi kasi ras dengan varietas diferensial diperoleh 18 kelompok ras. Secara umum, lima ras yang dominan keberadaannya yaitu ras 003 sebesar 19,6%, kemudian disusul dengan ras 053 (14,7%), ras 013 (14,3%), ras 001(12,5%) dan ras 073 sebesar 10,7%. Sebaran ras jamur Pyricularia grisea di Kabupaten Subang, Karawang, dan Indramayu berbeda-beda, di Kabupaten Subang ditemukan ada 16 kelompok ras, yang dominan adalah ras 053. Di Karawang ditemukan 11 kelompok ras, yang dominan adalah ras 003, sedangkan di Indramayu ditemukan 12 kelompok ras, yang dominan adalah ras 003. Hal yang perlu diwaspadai adalah ditemukannya ras yang memiliki virulensi tinggi seperti ras 353 dan ras 313 dengan frekwensi antara 0,4% sampai 5,4 %.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17940
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.subjectKOMPOSISIen_US
dc.subjectPYRICULARIA GRISEAen_US
dc.subjectRASen_US
dc.title26. Komposisi dan Sebaran Ras Jamur Pyricularia Grisea Pada Padi Sawah Irigasi di Kabupaten Subang, Karawang dan Indramayuen_US
dc.title.alternativeProsiding Semnas 2014(Buku 1) – Inovasi Teknologi Padi Mendukung Pertanian Bioindustrien_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
26. Komposisi dan Sebaran Ras Jamur Pyricularia Grisea Pada Padi Sawah Irigasi di Kabupaten Subang, Karawang dan Indramayu - Sudir, Anggiani Nasution dan B. Nuryanto.pdf
Size:
38.39 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: