INOVASI TEKNOLOGI MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU

dc.contributor.authorAnis Fahri, Taufik Hidayat dan Ida Nur Istina
dc.contributor.otherBPTP Balitbangtan Riauen_US
dc.date.accessioned2020-09-14T03:57:56Z
dc.date.available2020-09-14T03:57:56Z
dc.date.issued2019-07
dc.description.abstractABSTRAK Perkebunan Kelapa sawit mempunyai kedudukan yang penting didalam pengembangan pertanian di Provinsi Riau. Sebagian besar dari luas lahan kebun sawit di Riau, 1.360.855 ha (56,97%) merupakan perkebunan rakyat, jauh melebihi luas kebun sawit perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara yang masing-masing hanya 954.450 ha (39,22%) dan 92.714 ha(3,81%). Produksi kelapa sawit petani pada umumnya jauh dibawah perkebunan milik negara maupun perkebunan swasta dengan tingkat produktivitas antara 12-16 ton tandan buah segar (TBS) per hektar, sementara potensi produksi komoditas kelapa sawit bisa mencapai 30 ton/ha. Produktivitas CPO perkebunan rakyat rata-rata 2,5 ton dan 0,33 ton minyak inti per hektar sementara pada perusahaan perkebunan rata-rata mencapai 4,82 ton CPO dan 0,91 ton minyak inti per hektar. Rendahnya produksi perkebunan kelapa sawit rakyat karena belum diterapkannya teknologi secara tepat mulai dari penggunaan bibit unggul, teknologi budidaya, panen dan pasca panen. Petani belum menerapkan teknologi budidaya, seperti pemupukan organik. Kajian pemupukan untuk mendukung pengembangan kawasan perkebunan kelapa sawit telah dilakukan di Kabupaten Indragiri Hulu dari bulan Januari – Desember tahun 2016 dan Rokan Hilir dari bulan Januari - Desember 2017. Hasil penelitian di Desa Bukit Meranti, Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu menunjukkan Paket Teknologi Urea 3,0 kg + TSP 1,5 kg + KCl 3 kg + Kieserit 0,75 kg + Borax 0,075 kg/pohon/th dan 15 kg pupuk menghasilkan rata-rata TBS sebesar 19.205 kg/ha/th dengan pendapatan sebesar Rp. 12.281.330/ha/th,dan nilai B/C ratio 1,15; sedangkan di Desa Bagan Permai, Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir pemberian pupuk kandang sapi 15 kg/btg menghasilkan produksi TBS tertinggi sebesar 25.360,8 kg/ha/th, dan pendapatan sebesar Rp. 25.737.080/ha/th dengan nilai B/C ratio sebesar 2,09 lebih tinggi dibanding tanpa pemberian pupuk kandang. Kata kunci: Inovasi Teknologi, kelapa sawit, kawasan, Provinsi Riauen_US
dc.identifier.issn1979-0805
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10168
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBPTP Balitbangtan Riauen_US
dc.relation.ispartofseriesBuletin Inovasi Teknologi Pertanian;Vol. 5 No. 1 July 2019
dc.subjectResearch Subject Categories::H Protection of plants and stored products/Perlindungan Tanamanen_US
dc.titleINOVASI TEKNOLOGI MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAUen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Bult. Vol. 5 No. 1 2019 (8).docx
Size:
32.72 KB
Format:
Microsoft Word XML
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: