KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KARET DAN KELAPA SAWIT DI LAHAN RAWA
Loading...
Date
2014-04
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Iarrd Press
Abstract
Perkembangan tanaman perkebunan di lahan rawa mempunyai historis
sangat kuat yang dapat ditelusuri dari era sebelum kemerdekaan yaitu
masa penjajahan Belanda. Areal perkebunan karet dan kelapa sawit Indonesia
terluas di dunia. Kedua Komoditas ini berkembang pesat di lahan rawa sejak
tahun 1977 dengan dikeluarkannya pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang
meliputi PIR-Lokal, PIR-Khusus, dan PIR Berbantuan. Prospek perkebunan
kedua komoditi ini semakin cerah, oleh karena itu diarahkan menjadi
usaha agribisnis yang berdayasaing tinggi, menyejahterakan, berwawasan
lingkungan, dan berkelanjutan. Karakteristik lahan rawa berdasarkan
ketinggian tempat dari permukaan air laut, kondisi iklim, keadaan tanah, dan
kesesuaian lahan untuk tanaman karet dan kelapa sawit cukup sesuai sampai
sesuai marjinal. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia sekarang mencapai
9,7 juta ha, diantaranya 2,0-2,5 juta ha berada di lahan rawa. Produktivitas
rata-rata kelapa sawit di lahan rawa tergolong rendah, namun dengan inovasi
teknologi dapat mencapai antara 20-24 ton TBS/haith (umur 10 tahun).
Produktivitas kelapa sawit di lahan gambut mencapai antara 19-25 ton TBSI
haltahun. Produktivitas karet di lahan rawa berkisar 450-550 kg/haltahun
lebih rendah dari rata-rata umum. Pengelolaan yang baik dapat meningkatkan
produktivitas karet di lahan rawa atau gambut menyamai hasil di tanah
mineral rata-rata mencapai 400-450 kg baku/haltahun (umur 6 tahun) dan
meningkat mencapai 1.200 kg/ha/tahun (umur 9 tahun). Perkebunan karet dan
kelapa sawit mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional sebagai
penghasil devisa. Pengembangan perkebunan dua komoditas ini di lahan
rawa diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat.
Description
Keywords
KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KARET DAN KELAPA SAWIT DI LAHAN RAWA