Investigasi Kasus Gigitan Anjing Supek Rabies di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan Februari 2019
dc.contributor.author | Djatmikowati, Titis Furi | |
dc.contributor.author | Yudianingtyas, Dini Wahyu | |
dc.contributor.author | Ramadhan, Bone | |
dc.contributor.author | Firdaus, Taman | |
dc.contributor.other | Ramlan | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-04-07T01:19:48Z | |
dc.date.available | 2020-04-07T01:19:48Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.description.abstract | Telah dilaksanakan investigasi kasus gigitan anjing suspek rabies di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 17 Februari 2019. Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui kronologis, mengidentifikasi sumber penularan kasus gigitan anjing pada manusia di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo dan faktor risikonya kejadian kasus kasus gigitan anjing pada manusia serta pemberian saran tindakan pengendalian penyakit. Kabupaten Wajo merupakan daerah tertular rabies sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 2002. Kasus gigitan anjing dalam periode waktu tiga hari telah terjadi delapan kasus gigitan anjing di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo. Spesimen berupa otak anjing dari kegiatan kontrol populasi. Pengujian laboratorium menggunakan metode pewarnaan Seller’s dan FAT menunjukkan hasil negatif. Berdasarkan definisi kasus dan hasil laboratorium diperoleh proporsi kasus rabies 0%, suspek rabies 0,26% (4/1500). Kewaspadaan terhadap bahaya penyakit rabies di Kabupaten Wajo tetap dilaksanakan mengingat kasus rabies oleh Hewan Penular Rabies (HPR) disertai dengan kasus gigitan anjing memiliki Case Fatality Rate (CFR100%). Metodologi investigasi dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan delapan pemilik anjing diperoleh informasi bahwa banyak anjing liar disekitar lokasi gigitan, mayoritas anjing mereka tidak divaksin, adanya pedagang anjing keluar masuk dari satu desa ke desa lain bahkan lintas Kabupaten, dan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui pentingnya vaksinasi rabies pada anjing dan kucing. Tindakan pengendalian yang sudah dilakukan yaitu pelaksanaan Tata Laksana Gigitan Terpadu, pemberian Vaksin Anti Rabies pada korban gigitan anjing, Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada masyarakat megenai penyakit rabies dan penanganannya, vaksinasi rabies pada anjing di daerah berisiko tinggi serta kontrol populasi anjing. Perlu penyuluhan kepada masyarakat mengenai pemeliharaan anjing yang tidak diliarkan dan pemberian vaksinasi pada hewan peliharaan dan pemberian VAR pada setiap orang yang digigit hewan atau yang terpapar dan yang berisiko tinggi terpapar virus rabies. | en_US |
dc.identifier.issn | 0216-1486 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9121 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Veteriner Maros | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Vol. 18;No. 1 | |
dc.subject | Rabies | en_US |
dc.subject | Anjing | en_US |
dc.subject | Wajo | en_US |
dc.subject | Research Subject Categories::L Animal production/Produksi Hewan::L73 Animal diseases/Penyakit Hewan | en_US |
dc.title | Investigasi Kasus Gigitan Anjing Supek Rabies di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan Februari 2019 | en_US |
dc.type | Book | en_US |