Dukungan Pengendalian Hama Terpadu dalam Program Bangkit Kedelai

dc.contributor.authorMarwoto
dc.date.accessioned2025-09-04T06:34:35Z
dc.date.available2025-09-04T06:34:35Z
dc.date.issued2007-12-16
dc.descriptionBuletin Iptek Tanaman Pangan telah memasuki tahun kedua. Di usianya yang muda ini, buletin Iptek Tanaman Pangan masih menuntut redaksi untuk proaktif melobi para peneliti dan kontributor artikel untuk menulis dan mengirimkan tulisannya ke redaksi.
dc.description.abstractKebutuhan kedelai pada tahun 2007 diperkirakan sebesar 2,24 juta ton, sementara produksi dalam negeri hanya 1,25 juta ton dan kekurangannya terpaksa diimpor. Untuk memenuhi kebutuhan dan menekan laju impor kedelai akan diupayakan melalui strategi peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam. Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, sejak tahun 2003 telah melakukan upaya terobosan pengembangan agribisnis kedelai melalui Program Bangkit Kedelai. Salah satu ancaman pengembangan kedelai di Indonesia adalah gangguan hama. Serangan hama dapat menurunkan hasil kedelai sampai 80%, bahkan puso apabila tidak ada tindakan pengendalian. Hingga saat ini petani masih mengandalkan insektisida sebagai pengendali hama di lapangan, namun teknik aplikasinya masih sering tidak memenuhi rekomendasi sehingga berakibat timbulnya resistensi, resurgensi, terbunuhnya musuh alami, dan keracunan pada ternak dan bahkan manusia. Oleh karena itu, dukungan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sangat diperlukan dalam Program Bangkit Kedelai. PHT adalah suatu pendekatan atau cara pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan. PHT mendukung secara kompatibel semua teknik atau metode pengendalian hama dan penyakit ber- dasarkan asas ekologi dan ekonomi. K edelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras, di samping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan sebagai bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi penting (Badan Litbang Pertanian 2005). Kedelai memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk peningkatan gizi dan mengatasi penyakit kurang gizi seperti busung lapar. Selain sebagai sumber protein, kedelai dapat digunakan sebagai bahan pangan yang dapat menurunkan cholesterol darah sehingga mencegah penyakit jantung. Kedelai dapat pula berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah penyakit kanker. Oleh karena itu, kebutuhan kedelai akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.
dc.identifier.issn1907-4263
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/26053
dc.language.isoid
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
dc.relation.ispartofseriesVolume 2; No 1
dc.titleDukungan Pengendalian Hama Terpadu dalam Program Bangkit Kedelai
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
06-Marwoto.pdf
Size:
90.35 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections