PENGARUH PENYAKIT BUDOK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN NILAM
No Thumbnail Available
Date
2011
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Penelitian pengaruh penyakit budok yang disebabkan oleh jamur obligat parasit Synchytrium pogostemonis ter-hadap produksi tanaman nilam (Pogos-temon cablin) dilakukan di daerah en-demik penyakit budok di Nagari Situak, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Maret 2008 sampai April 2009. Bahan tanaman yang digunakan adalah varietas Sidikalang, berumur satu bulan ditanam dalam polibag di lapang dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 120 bibit dengan jarak tanam 0,8 x 1 m. Pe-ngamatan gejala serangan dilakukan setiap bulan dengan metode sensus. Intensitas serangan patogen penyakit dibagi menjadi lima kategori berdasar-kan nilai skoring yaitu tanaman sehat dan tanaman sakit yang terdiri dari gejala serangan ringan, sedang, berat dan sangat berat. Setelah tanaman berumur enam bulan, 15 rumpun un-tuk tiap kategori intensitas serangan dipilih dengan metode proposive sam-pling. Bahan tanaman untuk disuling diambil sebanyak 20 kg dari pada ma-sing-masing kategori intensitas serang-an penyakit. Penyulingan mengguna-kan sistim kukus selama 3 jam. Analisa kadar patchouli alcohol (PA) dilakukan di laboratorium Perusahaan Atsiri Lu-buk Minturun Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa serangan penyakit budok menurunkan produksi terna dan kadar minyak nilam, tetapi tidak menurunkan kualitas minyak yang di-hasilkan. Intensitas serangan penyakit budok ringan menyebabkan kehilang-an hasil produksi terna sebesar 16,74 %, intensitas serangan sedang 36,06 %, intensitas serangan berat 57,43% dan intensitas penyakit sangat berat sebesar 74,32%. Kehilangan produksi minyak pada intensitas serangan ri-ngan adalah 11,15%, intensitas se-rangan sedang 18,32%, intensitas se-rangan berat 35,50% dan intensitas serangan sangat berat sebesar 50,38 %. Hasil analisa PA pada berbagai tingkat intensitas penyakit budok ti-dak berbeda nyata. Kadar PA pada ta-naman sehat sebesar 32,84%, dan tanaman sakit berkisar antara 32,15-33,43%.