Teknik Pembibitan Kentang Berkualitas
Loading...
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BPTP Sumatera Utara
Abstract
Di Indonesia belum ada petani yang mengkhususkan diri memproduksi bibit kentang (penangkar bibit). Mereka bertanam kentang hasilnya sebagian untuk bibit dan sebagian untuk konsumen. Hal ini disebabkan karena menghasilkan bibit kentang yang berkualitas tinggi diperlukan biaya yang mahal dan penanganan yang sulit. Produksi kentang di indonesia pada umumnya dipakai sebagai (20,5%), sedangkan untuk konsumsi sekitas 74%, selebihnya untuk industri dan bahan buangan. Menurut survei pada 32 petani kecil di Pengalengan, Jawa Barat, rata-rata hanya 9% dari hasil panen digunakan untuk bibit.
Dari seluruh biaya produksi kentang, 35% adalah untuk pembelian bibit impor. Luas tanam dan produksi kentang di Indonesia tiap tahun meningkat, begitu juga di Sumatera Utara.
Pembibitan kentang adalah mengusahakan pertanaman yang hasilnya diarahkan untuk dipergunakan sebagai bahan ditanam kembali pada pertanaman yang akan datang. Oleh karena itu dasar-dasar bercocok tanam sama dengan pertanaman untuk konsumsi. Perbedaan didalam pertanaman pembibitan kentang adalah pada pemeliharaan, proteksi tanaman dan pembuangan tanaman-tanaman yang berbeda dengan varietas yang ditanam (Roguing) harus lebih intensif. Dengan kata lain seleksi merupakan syarat mutlak pada pertanaman pembibitan. Tanpa seleksi maka besarnya serangan virus dari generasi ke generasi akan meningkat dan akan terjadi degenerasi bibit dan akibatnya produksi akan menurun.
Description
Keywords
Pembibitan, Kentang